BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berkomunikasi
dengan orang lain tampaknya merupakan hal yang
sederhana, tetapi jika dipikir-pikir terkadang tidak mudah untuk
dapat berkomunikasi dua arah secara
lancar. Terkadang hal-hal yang ingin kita
sampaikan diterima secara berbeda oleh orang lain. Perbedaan
persepsi antara si pemberi pesan dan si
penerima pesan sering kali membuat hubungan
diantara keduanya menjadi “kurang harmonis”. Hal seperti ini juga sering terjadi dalam komunikasi antara pelayan
kesehatan dengan pasien.
Kelancaran
komunikasi antara pelayan kesehatan dengan pasien merupakan salah satu aspek penting dalam pelayanan
kesehatan. Artinya pelayanan kesehatan
bukan hanya berorientasi pada pengobatan
secara medis saja, melainkan juga
berorientasi pada komunikasi karena pelayanan melalui komunikasi sangat penting dan berguna bagi
pasien, serta sangat membantu pasien
dalam proses penyembuhan. Komunikasi antara dokter dengan pasien dapat terjadi karena suatu
tujuan. Tujuan pasien adalah memberikan
keterangan tentang keluhan yang dirasakan supaya pelayan kesehatan mengetahui
jenis penyakit dan bagaimana melakukan pengobatan. Sedangkan tujuan pelayan kesehatan adalah
menerangkan rencana pengobatan untuk mendapatkan
persetujuan dari pasien (Azwar, 2002)
Puskesmas sebagai
salah satu sub sistem pelayanan kesehatan memberikan dua jenis pelayanan kepada
masyarakat, yaitu pelayanan kesehatan dan pelayanan administrasi.. Puskesmas
merupakan insitusi yang komplek, dinamis dan kompetitif, padat modal, padat
karya yang multi disiplin, serta padat teknologi dan dipengaruhi lingkungan
yang selalu berubah. Walaupun sudah terwujud pelayanan prima yang maksimal
namun apabila dalam pelayanannya tidak menunjukan kualitas
proses yang meliputi ketrampilan petugas, kecukupan staf, biaya perawatan dan
penjelasan pengobatan pelayanan
dengan ramah, tamah dan tidak mendengarkan keluhan pasien dapat mempengaruhi
tingkat kepuasan pasien.
Bentuk kongret untuk mengukur kepuasan pasien di
puskesmas yaitu dengan adanya hubungan pasien
dengan petugas puskesmas, dapat dijabarkan dengan pertanyaan petugas yang mempunyai kepribadian
baik yang mendukung
keramahan, informasi yang diberikan, sejauh mana tingkat komunikasi, lebih mengutamakan komunikasi
yang efektif bagi pasien.
Hubungan yang
hangat, ramah sangat dipengaruhi kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dengan orang lain. Proses
komunikasi yang dilakukan tiap hari berfungsi
untuk memupuk dan memelihara hubungan kita dengan lingkungan. Oleh sebab
itu ketrampilan berkomunikasi memiliki
arti penting dalam kehidupan organisasi. Bahkan bisa dikatakan, ibarat organisasi adalah tubuh
makhluk hidup maka komunikasi adalah darah yang mengalir dalam tubuh organisasi
tersebut.
Setiap orang mempunyai
karakteristik yang berbeda-beda untuk menyampaikan
pesan kepada orang lain. Hal tersebut mempengaruhi seseorang dalam cara berkomunikasi baik dalam bentuk
perilaku maupun perbuatan atau tindakan.
Cara berkomunikasi tersebut disebut gaya komunikasi.
Gaya komunikasi
yang di terapkan pihak puskemas untuk mengatasi masalah dan keluhan sangatlah penting agar tidak ada kesalahan
dalam memberikan pelayanan kesehatan atau
miss comunications, kesalahan
dalam memberikan pelayanan kesehatan umumnya di latar belakangi oleh tidak
terbukanya pasien dalam memberitahukan perihal penyakitnya dan kurangnya bentuk
komunikasi yang dilotarkan oleh pihak pelayan kesehatan dalam mencari tahu.
Menurut
observasi awal penulis di Puskesmas Kecamatan Lolak Kabupaten Bolaangmongondow
bahwa komunikasi antara pelayan kesehatan dengan pasien memiliki keterbatasan
waktu untuk bertemu atau pertemuan yang
tidak efektif karena yang terjadi adalah
komunikasi satu arah. Komunikasi satu arah yaitu pelayan kesehatan
merasa pasien sudah paham akan
keterangan yang diberikan padahal pasien sebenarnya tidak mengerti apa yang disampaikan oleh pelayan
kesehatan di Puskesmas. Berdasarkan masalah tersebut maka penulis tertarik
melakukan peelitian lebih lanjut terkait pengaruh gaya komunikasi terhadap
kepuasan pasien di Puskesmas Kecamatan Lolak Kabupaten Bolaangmongondow.
B. Rumusan Masalah
Bertitik tolak pada latar belakang permasalahan yang
telah digambarkan dalam konteks penelitian, maka permasalahan penelitian ini
difokuskan pada : Bagaimana pengaruh
gaya komunikasi terhadap kepuasan pasien di Puskesmas Kecamatan Lolak Kabupaten
Bolaangmongondow. yang
selanjutnya akan dibagi dalam sub-sub pokok masalah yaitu ;
1.
Bagaimana gaya komunikasi
pelayan kesehatan terhadap pasien di Puskesmas Kecamatan Lolak Kabupaten Bolaangmongondow?
2.
Bagaimana pengaruh gaya komunikasi terhadap kepuasan pasien
di Puskesmas Kecamatan Lolak Kabupaten Bolaangmongondow?
C. Pengertian Judul Dan Definisi Operasional
Adapun yang menjadi definisi
operasional dalam penelitian ini yang terdapat dalam judul adalah sebagai
berikut :
1.
Pengaruh: daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang
ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang.[1]
2.
Gaya Komunikasi
a.
Gaya: kesanggupan
untuk berbuat dsb; kekuatan. [2]
b.
Komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan antara dua orang
atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.[3]
Jadi gaya komunikasi yang dimaksud
dalam skripsi ini adalah suatu kekhasan yang
dimiliki setiap orang dan gaya komunikasi antara orang yang satu dengan
orang lainnya berbeda.
3.
Kepuasan:
Perihal (yang bersifat) puas, kesenangan, kelegaan dan sebagainya.[4]
Maksudnya adalah kesenangan atau kepuasan dan kenyamanan yang dirasakan oleh pasien
dalam berkomunikasi dengan pelayan kesehatan. Dalam hal ini, apabila seorang pasien
tersenyum, tertawa, dan berkata tentang hal-hal yang positif, maka berarti
pelanggan tersebut puas dan bahagia.
Berdasarkan pengertian judul tersebut, maka secara operasional judul
ini membahas tentang bagaimana pengaruh gaya komunikasi terhadap
kepuasan pasien di Puskesmas Kecamatan Lolak Kabupaten Bolaangmongondow.
D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian
- Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitan ini adalah
sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui gaya
komunikasi pelayan kesehatan terhadap pasien di Puskesmas Kecamatan Lolak Kabupaten Bolaagmongondow.
b. Untuk mengetahui pengaruh gaya komunikasi terhadap
kepuasan pasien di Puskesmas Kecamatan Lolak Kabupaten Bolaang mongondow.
- Kegunaan Penelitian
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
masukan bagi orang pelayan
kesehatan meningkatkan gaya berkomunikasi terhadap pasien guna mencapai kepuasan pasien.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
rujukan bagi pengembangan penelitian yang lebih lanjut khususnya berkaitan
dengan gaya komunikasi
terhadap kepuasan pelanggan.
Oleh: Abdul Rauf Mayang, Penelitian Sederhana.
Bab II-III tidak dipublikasikan. Penelitian tidak dilanjutkan karena keterbatasan Dana Penelitian.
Anda bisa mengambil judul ini sebagai referensi skripsi.
Bab II-III tidak dipublikasikan. Penelitian tidak dilanjutkan karena keterbatasan Dana Penelitian.
Anda bisa mengambil judul ini sebagai referensi skripsi.
[1]
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus
Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta, Balai Pustaka, 2008), h. 1021.
[3] Ibid.,
h. 585.
No comments:
Post a Comment