Diriwayatkan
kapadaku bahwa Sahabat Nabi Usamah bin Zaid.ra berkata kepada Nabi SAW, “Ya
Rasulullah, aku belum pernah melihat engkau berpuasa di bulan lain lebih banyak
dari puasamu di bulan Sya’ban.” Kata Nabi,
“Bulan itu sering dilupakan
orang, karena diapit oleh bulan Rajab dan Ramadhan, padahal pada bulan itu,
diangkat amalan-amalan (dan dilaporkan) kepada Tuhan Rabbil Alamin. Karenanya,
aku ingin agar sewaktu amalanku dibawa naik, aku sedang berpuasa.” (HR Ahmad
dan Nasai – Sunah Abu Dawud).
Adapun keutamaan bulan Sya’ban
lainnya akan lebih jelas lagi dalam hadis-hadis berikut:
Hadis Pertama
Aisyah RA bercerita bahwa pada
suatu malam dia kehilangan Rasulullah SAW, ia keluar mencari dan akhirnya
menemukan beliau di pekuburan Baqi’, sedang menengadahkan wajahnya ke langit.
Beliau berkata, “Sesungguhnya Allah Azza Wajalla turun ke langit dunia pada
malam Nishfu Sya’ban dan mengampuni (dosa) yang banyaknya melebihi jumlah bulu
domba Bani Kalb.” (HR Turmudzi, Ahmad dan Ibnu Majah)
Hadis Kedua
Diriwayatkan oleh Abu Musa
Al-Asy’ari RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah pada malam
Nishfu Sya’ban mengawasi seluruh mahluk-Nya dan mengampuni semuanya kecuali
orang musyrik atau orang yang bermusuhan.” (HR Ibnu Majah)
Hadis Ketiga
Diriwayatkan dari Ali bin Abi
Thalib KW bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Jika malam Nishfu Sya’ban tiba, maka salatlah di malam hari, dan berpuasalah di siang harinya, karena sesungguhnya pada malam itu, setelah matahari terbenam, Allah turun ke langit dunia dan berkata, ‘Adakah yang beristighfar kepada Ku, lalu Aku mengampuninya, Adakah yang memohon rezeki, lalu Aku memberinya rezeki , adakah yang tertimpa bala’, lalu Aku menyelamatkannya, adakah yang begini (2x), demikian seterusnya hingga terbitnya fajar.” (HR Ibnu Majah).
“Jika malam Nishfu Sya’ban tiba, maka salatlah di malam hari, dan berpuasalah di siang harinya, karena sesungguhnya pada malam itu, setelah matahari terbenam, Allah turun ke langit dunia dan berkata, ‘Adakah yang beristighfar kepada Ku, lalu Aku mengampuninya, Adakah yang memohon rezeki, lalu Aku memberinya rezeki , adakah yang tertimpa bala’, lalu Aku menyelamatkannya, adakah yang begini (2x), demikian seterusnya hingga terbitnya fajar.” (HR Ibnu Majah).
Demikianlah
keutamaan dan kelebihan malam Nishfu Sya’ban, marilah kita manfaatkan malam
yang mulia ini untuk mendekatkan diri dan memohon sebanyak- banyaknya kepada
Allah dan Berpuasalah pada hari esoknya. Maka dengan begitu kita akan bergembiran akan datangnya bulan Ramadhan. Marhaban Ya sya'ban, Marhaban ya Ramadhan.