Para pendukung Presiden Hosni Mubarak terlibat bentrok dengan massa demonstran di Lapangan Tahrir, kairo, Rabu (2/2/2011). |
“Di sini saya mewakili teman-teman mahasiswa di Mesir memohon dengan sangat kepada media di Indonesia untuk memberitakan suara kami para mahasiswa di Mesir yang kami tampung di group yang kami buat,” demikian pesan yang diterima Kompas.com dari Bisyri Ichwan, salah seorang mahasiswa Al-Azhar University yang masih bermukim di Kairo, Jumat (4/2/2011) pagi.
Grup tersebut hingga saat ini memiliki 1163 anggota dan sudah terdapat 540 lebih informasi yang ditayangkan. Salah satunya berasal dari Nour Laila yang sedang bekerja di Mesir. Dia menulis, “hari ini di peringatkan bagi kawan2 yg ada di cairo,mohon jangan keluar rumah pertumpahan darah akan terjadi hari ini,,,tp kita doakan mudah2an gak terjadi apa2,,aminn aminnn amin ya robb.”
Anggota lainnya, Putry Senja Kasih Jasusi, menginformasi kondisi para TKI yang tidak memiliki passport. “kasian teman2 TKI yg tak punya pasport,smua y gemetar ktakutan,mohon d tindak lanjuti!,” tulis Putry.
Laporan Kompasianer
Selain di Facebook, laporan lebih lengkap juga ditayangkan melalui Kompasiana, media sosial berbasis blog yang dibuat Kompas.com. WNI di Mesir yang selalu mengabarkan kondisi di Mesir antara lain Muhammad Irfan dan Bisyri dan Pengeran Cupu.
Irfan terakhir mengabarkan kondisi evakuasi gelombang kedua lewat tulisan berjudul Reportase Langsung Evakuasi Gelombang Ke-2 WNI Mesir. Reportase tersebut dilengkapi foto yang menggambarkan kondisi di KBRI Kairo yang dipenuhi mahasiswa dan mahasiswi Indonesia.
Di tulisan berjudul Mesir Terkini yang ditayangkan 2 Februari lalu, dia melaporkan, "Barusan tidak sengaja ketika membuka laptop, internet dihidupkan oleh pemerintah, padahal sejak situasi Mesir tegang mulai tanggal 25 Januari lalu, semua saluran komunikasi diputus. Telpon dimatikan, mengirim SMS tidak bisa, hingga jaringan internet pun tidak bisa."
"Saya sendiri Jamal , Resah dan Mengkhawatirkan Teman-teman Saya, Mahasiswa Al-azhar asal Gorontalo yang melanjutkan Studi disana,. Setelah bertemu dengan orangtua mereka, ternyata mereka juga demikian. Belum ada kepastian dari pemerintah kalau Mahasiswa tersebut sudah di Data Untuk Di pulangkan ke Tanah Air, Keresahan orangtua mereka bertambah ketika terdengar kabar ada WNI yang Tewas disana. Berikut
Foto dari Anak-Anak Mereka (Teman Saya Masih Sekolah Dulu):
Ray Fikar Ilahude dan Andika Sakali | Mahasisiwa Al-Azhar 2009 Asal Kota Gorontalo |
Abdurahman Abubakar Mahasiswa Al-Azhar 2009 Asal Boalemo |
Setelah beberapa hari yang lalu di Hubungi, ternyata mereka kehabisan pasokan bahan makanan, karena hampir semua tempat pembelanjaan tutup.
kemarin, Teman saya Bisyri kembali melaprkan kondisi di jalan-jalan kota Kairo lewat sebuah tulisan berjudul Tank di Jalan Cairo.
Saya selaku teman mereka dan mewakili Kedua orang tua mengharapkan agar pemerintah memperhatikan serta memulangkan mereka secepatnya. Terima kasih Pak SBY.
Gorontalo. Jum'at 4 Feb 2011/