Welcome to www.jamal.com
go to my homepage
Go to homepage
WELLCOME TO SITUS LO HULONDHALO

Thursday, June 2, 2011

Pengaruh Tasawwuf dan Tarekat Terhadap Pemikiran Islam di Indonesia

Seperti telah di sebutkan di atas, bahwa ajaran tasawwuf berkembang pesat karena orang- orang pribumi sangat antusias terhadap ajaran ini. Hal ini dipengaruhi oleh kekentalan kehidupan pribumi terhadap mistik sebelum Islam datang. Sehingga tidak lama setelah Islam bersama ajaran Tasawwufnya masuk ke Nusantara, banyak ulama’ nusantara yang menggeluti ajaran ini, diantaranya adalah Syaikh Yusuf Makassar, Hamzah Fansuri, Syamsuddin Al Sumatrani, Nuruddin Al Raniri, Abdul Ra’uf Singkel dan lain-lain.[1] Ketika itu, corak pemikiran Islam diwarnai oleh tasawwuf. Pemikiran para sufi besar Ibn Al ‘Araby dan Abu Hamid Al Ghazali sangat berpengaruh terhadap pengamalan-pengamalan muslimin generasi pertama.[2]
Bahkan, kehadiran tarekat di tengah-tengah masyarakat Indonesia pada masa penjajahan itu telah memberikan angin segar bagi rakyat jajahan yang ingin melepaskan diri dari penjajahan. Timbulnya beberapa pemberontakan di Banten pada tahun 1888, Kediri pada tahun 1888, dan Sidoarjo pada tahun 1904. Dengan hal ini, terlihat bahwa pada waktu itu tarekat berfungsi tidak hanya sebagai gerakan keagamaan, tetapi juga gerakan politik dalam menghadapi penjajahan.[3]
Saat ini, tarekat masih mendapat tempat tempat d hati kaum muslimin Indonesia. Bahkan terus berkembang di kota-kota besar di Indonesia. Juga tidak hanya terbatas kalangan ekonomi. 818 Ajid Thohir, Gerakan Politik Kaum Tarekat, (Bandung: Pustaka Hidayah, 2002)hal 32-34 menengah ke bawah, tetapi telah merambah pada kalangan ekonomi ke atas, bahkan para bangsawan. Hal ini dapat dilihat dari antusiasme warga setiap acara rutinan jam’iyyah tarekat tertentu.
 

[1] ht t p:/ / bai t ul am i n.org/ ri sal ah/ perkem bangan - t arekat - nusant ara.ht m
[2] Sri Mulyati, Mengenal dan Memahami Tarekat-Tarekat Muktabarah di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2006) hal. 108
[3] Ajid Thohir, Gerakan Politik Kaum Tarekat, (Bandung: Pustaka Hidayah, 2002) hal 32-34

No comments:

Post a Comment