Welcome to www.jamal.com
go to my homepage
Go to homepage
WELLCOME TO SITUS LO HULONDHALO

Saturday, June 4, 2011

Dasar Teori Pembelajaran Bahasa Arab


LANDASAN TEORI

A.    Dasar Teori Pembelajaran Bahasa Arab
Pengajaran bahasa Arab berkait erat dengan aspek-aspek pengajarannya itu sendiri yang mencakup pendekatan (Approach), metode (method), dan tekhnik-tekniknya (technique). Edward M. Anthony menjelaskan bahwa pendekatan sebagai aksioma merupakan serangkaian asumsi hakikat bahasa dan pembelajaran bahasa.[1] Asumsi yang berhubungan dengan pembelajaran bahasa mencakup aspek mendengar/menyimak (al-Istima'), bercakap-cakap (al-kalam), membaca (al-qiraat), dan menulis (al-kitabah).[2] Empat keterampilan ini selanjutnya akan membangun metode-metode atau model-model dalam pengajaran Bahasa Arab.
Beberapa pendekatan pengajaran bahasa Arab dapat diuraikan sebagaimana dibawah ini: (1) Pendekatan All in One System atau pendekatan Komperhensif, dan (2) Pendekatan Parsial
a. Pendekatan All-in-One System
Pendekatan ini memandang bahwa bahasa sebagai sistem terdiri dari unsur-unsur fungsional yang menunjukan satu-kesatuan yang tak dapat dipisah-pisahkan (integral). Karena itu, kekurangan salah satu unsur atau sub sistem dalam suatu sistem  akan menimbulkan gangguan dan hambatan bagi unsur lainnya. Subsistem bahasa yang dimaksud terdiri dari tata-bunyi, kosakata, tata-kalimat, dan ejaan (tulisan).[3]
Pendekatan ini berasumsi pengajaran bahasa harus dimulai dengan mengajarkan kemahiran menyimak atau mendengarkan bunyi bahasa dalam kata atau kalimat, dan melatih pengucapannnya sebelum pelajaran membaca dan menulis dilakukan. Jadi, urutan pengajaran kemahiran berbahasa adalah menyimak (al-istima', listening), berbicara (al-kalam, speaking), membaca (al-qira'ah, reading), dan menulis (kitabah, writing).
Pendekatan All in one system atau pendekatan komperhensif mengacu kepada fungsi bahasa bagi manusia. Jack C. Richards menguraikan bahwa bahasa memiliki tiga fungsi utama, yaitu: (1) deskriptif, (2) ekspresif, dan (3) sosial. Fungsi deskriptif bahasa adalah untuk menyampaikan informasi faktual. Fungsi ekspresif ialah memberi informasi keadaan pembicara itu sendiri, mengenai perasaan-perasaannya, kesenangannya, prasangkanya, dan pengalaman-pengalaman yang telah lewat. Sedangkan fungsi sosial bahasa ialah melestarikan hubungan-hubungan sosial antar manusia.
b. Pendekatan Parsial (Parsial Approach)
Pendekatan ini memandang secara parsial sesuai dengan kebutuhan, sehingga pembelajaran diarahkan pada aspek tertentu dalam bahasa, misalkan aspek gramatika dan menerjemahkan, berbicara, menulis, atau kemampuan berbahasa dalam disiplin-disiplin tertentu. Misalnya bahasa akademik, bahasa bisnis, hiburan, dan lain-lain. Pendekatan ini dikenal juga dengan pendekatan formal atau pendekatan tradisional yang sesuai juga dengan pendekatan "montagu SemanticPendekatan semacam ini dalam pembelajaran dimulai dari rumusan-rumusan teoritis dan menggunakan metode klasik yang paling tua  yaitu tariqah al-Nahwi wa al-tarjamah (grammar and translation).


[1] Edwar M. Anthony, Approach, Method, and technique, dalam Teaching English as a Second Language. (Harold B. Allen, Ed.), McGraw-Hill Book Company, New York, 1965, hal. 93.
[2] Mahmud Farâj Abdul Hafidh et-all, LIPIA Jakarta, hal. 6.  
[3] Izzan, Ahmad. 2004.  Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung : Humaniora.,h, 98.

1 comment:

  1. syukron akhi dh mau berbagi.. sangat bermanfaat..
    mampir juga k blog ane y,,
    amarfasyni.blogspot.com

    ReplyDelete