Welcome to www.jamal.com
go to my homepage
Go to homepage
WELLCOME TO SITUS LO HULONDHALO

Saturday, August 17, 2013

...PENEMU INDONESIA DARI MINAHASA..

Adolf Sinolungan
 (Penemu nama Indonesia)
Sampai sekarang orang berpendapat: Earl ,Logan dan Bastian penemu kata nama "Indonesia".
Puluhan tahun sebelum tiga pakar barat menggunakannya, orang-orang suku Tondano khususnya, dan suku-suku Tontemboan, Tomohon, Tonsea, Tonsawang umumnya sudah menggunakan kata sandi perjuangan "endonei-sia" (Tondano, Tonsea, Tomohon, Tontemboan, Tonsawang). atau "induni-sia"(Remboken/Tondano) terucap "indonesia". maknanya: " ambil rebut kembali si dia ", yaitu gadis manis.
Personifikasi Kemerdekaan. Sandi perjuangan ini digunakan setelah penderitaan tak terperi dan sakit hati tak tergambarkan bangsa Minahasa karena ulah penjajah, sejak dikalahkan 5 Agustus 1809 dikeroyok pasukan gabungan bangsa-bangsa taklukkan Belanda bersama pasukan inti Belanda dalam perang Tondano 1808-1809.
Di tengah derita penjajahan pada akhir abad 19 itu lahir Sam Ratulangi (5 nopember 1890) di Tondano. dalam dirinya mengalir darah leluhur pelaku perang Tondano. beliau studi di Belanda dan menjadi Ketua Indiesche Vereniging (1913-1915). Di sana di sosialisasikannya kata nama Indonesia. itu disetujui semua. juga di sosialisasikannya waktu memimpin Persatuan Mahasiswa Asia se Eropa. diantara anggotanya adalah Pandit J.Nehru dari India.
Pulang ke tanah air, Sam Ratulangi pertama kali secara terang-terangan menggunakan kata nama Indonesia di wilayah Hindia Belanda, yaitu pada nama bisnisnya: "Levensverzekering Maatschappij Indonesia" di jalan Braga Bandung (1918).
Dalam pidatonya sebagai Presiden RI tgl 18 Agustus 1960 di Gedung Pemuda Jakarta, di hadapan Kongres Mahasiswa dan Pelajar Minahasa se nusantara, Bung Karno menyebut ucapan Sam Ratulangi: "Ideeku ratusan atau ribuan pulau-pulau dan penduduknya satu Indonesia." "Ideeku sudah disampaikan dan disetujui pemuda pemudi yang sedang belajar di Belanda."
Kata-kata Sam Ratulangi ini di popularisasi oleh Bung Karno di tanah air dan terbawa ke Sumpah Pemuda 1928.
Cukup bangga kata nama "Indonesia" berasal dari MANADO bumi Toar Lumimuut/Minahasa, nusantara. Bukan import bermuatan kata "India", bukan nama macam-macam buatan bangsa asing atau karya pakar asing, melainkan sandi perjuangan, motivasi bersatu untuk merebut kemerdekaan, dari mutiara pusaka bahasa nusantara milik bangsa besar Indonesia.

DIRGAHAYU INDONESIA KE 68 TAHUN.


(Sumber: Dari berbagai tulisan serta Postingan Fathan Boulu, S.Ag di Forum Alumni Alkhairaat)

Sunday, August 4, 2013

Semarak Bulan Ramadhan di Gorontalo

Gemerlap lampu Tumbilotohe dihiasi dengan tetesan gerimis hujan turut membawa khidmat tiga malam terakhir menuju hari kemenangan di Provinsi Gorontalo.
Dikala orang pada asik-asiknya ke pasar Malam atau di Gorontalo biasanya di sebut Pasar Senggol untuk berbelanja kebutuhan hari raya Idul Fitri, namun ternyata masih terdapat kepedulian remaja muda yang aktif dalam kegiatan keagamaan untuk lebih mengefektifkan serta menyemaraki bulan suci Ramadhan yang tinggal beberapa hari lagi akan meninggalkan umat muslim di seluruh Dunia pada tahun 1434 H.
Desa Talango merupakan wilayah Kabupaten Bone Bolango yang merupakan salah satu wilayah Kabupaten di Provinsi Gorontalo. Walaupun akses jalan menuju desa tersebut bisa dibilang cukup parah, namun tidak mengurungkan niat para pemudanya untuk memeriahkan bulan agung ini di daerah mereka. Begitu pun Remaja muda Mesjid Darussallam bekerja sama dengan Karangtaruna Desa Talango turut andil dalam menyemaraki bulan suci Ramadhan yang didukung oleh beberapa tokoh masyarakat serta sisanya merupakan rasa solidaritas antara panitia dengan mengumpul uang recehan 10rb rupiah agar acara ini tetap berjalan dengan sukses.
Adapun acara yang dilaksanakan yaitu kegiatan hafidz al-Qur’an, Lomba Busana Muslim, Lomba Azan, Lomba Imam dan Lomba Ceramah agama dari pada dai cilik, Tentunya hal ini menarik simpatik masyarakat sekitar untuk turut andil mengikut sertakan anak mereka dalam kegiatan ini.
Acara ini dimulai dari pertengahan bulan ramadhan 20/07/2013 dan Acara ini resmi ditutup tanggal 04/08/2013 oleh Bupati Bonebolango Hamim Pou. Dalam sela-sela sambutannya beliau mengatakan bahwa acara keagamaan seperti ini sangat perlu bagi anak untuk menumbuhkan aktifitas keagamaan di bulan ramadhan dari pada hanya bermain petasan yang mengganggu aktivitas shalat tarwih. Beliau juga menantang para pemuda Kabupaten Bone Bolango khususnya Pemuda Remaja Muda Mesjid Darussalam untuk melaksanakan acara seperti ini enam bulan sekali. Disela-sela akhir sambutannya beliau menitipkan hadiah tambahan bagi juara favorit seluruh kategori lomba tersebut.
Pondok Mahasiswa yang melihat langsung serta merupakan tamu dalam kegiatan ini merasa tergugah hati melihat semangat panitia kegiatan ini, yang juga terdapat beberapa sahabatPM dalam unsur kepanitiaan acara. Pondok Mahasiswa berharap kegiatan yang dilaksanakan ini dapat menjadi contoh bagi desa lainnya yang berada di Provinsi Gorontalo untuk melaksanakan kegiatan serupa agar nilai-nilai Islam yang ada di Provinsi Gorontalo sebagai Kota Serambi Madinah tetap terjaga. Akhir kata Bravo untuk Karang Taruna Desa Talango, Bravo untuk Remaja Muda Mesjid Darussalam...

*Thanks to Sahabat PM. Yusran Pange, dkk.,
*Serta Sahabat PM. Fahmi H. Misaalah selaku Ketua Dewan Juri Lomba

Tuesday, July 2, 2013

Hakikat Takziyah

    1.      Pengertian Takziyah
Takziyah berasal dari kata “azza-yu’azzi-ta’ziyatan” yang berarti menyabarkan dan menghibur, sedangkan menurut istilah ialah mendorong, menghibur, mendo’akan orang yang tengah terkena musibah untuk bersabar dan bertawakal kepada Allah Swt.
Dalam pengertian lain, Takziyah menurut bahasa adalah melawat atau menjenguk sedangkan menurut istilah adalah mendatangi rumah orang yang meninggal dunia untuk turut mengatakan berbelasungkawa kepada keluarganya, serta memberi penghormatan terakhir kepada orang yang telah dipanggil untuk menghadap kehadirat Allah.
Termasuk dalam penergtian takziyah adalah menghibur dan membantu keluarga yang ditinggal mati, sehingga bahan berat yang dipikul keluarga tersebut terasa lebih ringan. Membantu dalam kebaikan sangat dianjurkan oleh agama,
Takziah itu hukumnya sunat, hal ini dikemukakan oleh Imam Nawawi, Imam sofyan, Imam Sauri, dan Imam Syafei, karena perintah takziah ini dilandasi oleh hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Al Baihaqi, Amir bin Hamz, jadi kalau sesuatu berdasarkan pada hadis maka sifatnya sunat dan kalau kita hubungkan dengan ayat Al Quran, takziah ini salah satu manifestasi dari Habluminannas.
2. Sejarah Takziyah
Pada suatu hari ketika Rasulullah SAW masih berada di madinah, datanglah seorang sahabat yang bernama Polan menghadap Rasul, ya Rasulullah SAW, tadi malam ada sahabat kita yang meninggal dunia bernama Ali jakfar, kami minta petunjuk bagaimana kami memperlakukan keluarga tersebut. Rasulullah SAW menjawab,”Bantu keluarga Ali jakfar, bawakan bahan makanan, dan takziahi” HR Abu daud, Tarmizi, Ibnu majah, Al baihaqi, Hambali dan Abdullah bin Jakfar bin Abi Thalib. Kemudian pada hari yang lain wafat pula seorang wanita, datang pula seorang sahabat kepada Rasulullah SAW, minta petunjuk atas musibah tersebut, maka Nabi Muhammad SAW memberikan petunjuk, antara lain “kalau kamu mendapat musibah, janganlah kamu berkabung lebih dari 3 hari. Dari kedua hadis yang berkenaan dengan musibah ini, maka sahabat dan ulama sepakat bahwa takziah kepada keluarga yang mendapat musibah, tidak boleh lebih dari tiga hari.
3. Pelaksanaan Takziah
Takziyah dapat dilakukan sebelum dan sesudah jenazah dikuburkan hingga selam tiga hari. Namun demikian, takziyah diutamakan dilakukan sebelum jenazah dikuburkan.

Dalam mambahas takziyah ini, ada beberapa ulama yang sangat berpengaruh dalam islam, antara lain Imam Nawawi, Imam Hambali, Imam Sofyan Sauri dan yang paling berpengaruh di Indonesia adalah Imam Syafei, berpendapat bahwa takziyah , paling sedikit satu hari dan paling banyak tiga hari dan disunatkan untuk datang melayat sebelum jenazah dimakamkan. 

Sunday, June 23, 2013

Keutamaan Berpuasa Nisfu Sya'ban

Diriwayatkan kapadaku bahwa Sahabat Nabi Usamah bin Zaid.ra berkata kepada Nabi SAW, “Ya Rasulullah, aku belum pernah melihat engkau berpuasa di bulan lain lebih banyak dari puasamu di bulan Sya’ban.” Kata Nabi,
“Bulan itu sering dilupakan orang, karena diapit oleh bulan Rajab dan Ramadhan, padahal pada bulan itu, diangkat amalan-amalan (dan dilaporkan) kepada Tuhan Rabbil Alamin. Karenanya, aku ingin agar sewaktu amalanku dibawa naik, aku sedang berpuasa.” (HR Ahmad dan Nasai – Sunah Abu Dawud).
Adapun keutamaan bulan Sya’ban lainnya akan lebih jelas lagi dalam hadis-hadis berikut:
Hadis Pertama
Aisyah RA bercerita bahwa pada suatu malam dia kehilangan Rasulullah SAW, ia keluar mencari dan akhirnya menemukan beliau di pekuburan Baqi’, sedang menengadahkan wajahnya ke langit. Beliau berkata, “Sesungguhnya Allah Azza Wajalla turun ke langit dunia pada malam Nishfu Sya’ban dan mengampuni (dosa) yang banyaknya melebihi jumlah bulu domba Bani Kalb.” (HR Turmudzi, Ahmad dan Ibnu Majah)
Hadis Kedua
Diriwayatkan oleh Abu Musa Al-Asy’ari RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah pada malam Nishfu Sya’ban mengawasi seluruh mahluk-Nya dan mengampuni semuanya kecuali orang musyrik atau orang yang bermusuhan.” (HR Ibnu Majah)
Hadis Ketiga
Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib KW bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Jika malam Nishfu Sya’ban tiba, maka salatlah di malam hari, dan berpuasalah di siang harinya, karena sesungguhnya pada malam itu, setelah matahari terbenam, Allah turun ke langit dunia dan berkata, ‘Adakah yang beristighfar kepada Ku, lalu Aku mengampuninya, Adakah yang memohon rezeki, lalu Aku memberinya rezeki , adakah yang tertimpa bala’, lalu Aku menyelamatkannya, adakah yang begini (2x), demikian seterusnya hingga terbitnya fajar.” (HR Ibnu Majah).

Demikianlah keutamaan dan kelebihan malam Nishfu Sya’ban, marilah kita manfaatkan malam yang mulia ini untuk mendekatkan diri dan memohon sebanyak- banyaknya kepada Allah dan Berpuasalah pada hari esoknya. Maka dengan begitu kita akan bergembiran akan datangnya bulan Ramadhan. Marhaban Ya sya'ban, Marhaban ya Ramadhan.

Saturday, May 4, 2013

Friday, April 12, 2013

Menulis Naskah


Salah satu kegiatan dalam menulis adalah menulis naskah. Menurut Suhadi (2007:15) bahwa menulis naskah adalah kegiatan yang berangkai dalam mengungkapkan hasil pikir dengan wahana dengan bahasa tulis disajikan kepada orang lain agar dimegerti maknanya. Selain itu menulis naskah adalah kegiatan untuk mengungkapkan ide dan pikiran secara sistematis. Seperti yang diungkapkan oleh Heuken (2008:7) bahwa naskah merupakan pengungkapan buah pikiran melalui tulisan. Orang harus belajar menyusun naskah yang baik dan teratur. Sebuah naskah yang baik mengandung isi yang dikemukakan secara sistematis dan menarik. Dengan kata lain bahwa, ide yang dikemukakan dalam bentuk naskah harus tersusun secara sistematis, sehingga dibutuhkan adanya suatu pemahaman untuk menyusun sebuah naskah. Oleh karena itu, dalam menyusun sebuah naskah harus melalui beberapa langkah dalam menulis naskah. Adapun langkah-langkah dalam menyusun naskah menurut Suhadi (2007:16) yaitu: [1]
-  Memilih materi naskah (topik),
-  Menentukan tema naskah (dasar),
-  Menentukan tujuan dan bentuk naskah, 
-  Menetapkan pendekatan tema,
-  Membuat bagan (kerangka),
-  Mampu memulai menulis,
-  Mampu membangun alinea, dengan rasa berkesinambungan,
-  Mampu menutup naskah dengan tepat,
-  Mampu membuat judul yang menantang dan sebagainya.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam menyusun sebuah naskah harus melalui langkah-langkah tersebut agar terbentuk sebuah naskah yang baik. Selain itu, ide dan pikiran yang diungkapkan tersusun secara sistematis, sehingga orang lain mengerti dan memahami isi dari naskah tersebut.
Adapun hasil dari menulis naskah adalah terbentuknya sebuah naskah. Naskah itu sendiri adalah sebuah karya tulis yang disusun berdasarkan sebuah tema  tertentu  dengan  memperhatikan  beberapa  syarat  tertentu  dalam penyusunannya. Naskah terdiri atas dua jenis, yaitu naskah yang ditulis berdasarkan  pengalaman  penulis  itu  sendiri,  serta  naskah  yang  ditulis berdasarkan subjek tertentu. 
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam menulis naskah yang baik dan sistematis harus melalui beberapa langkah sehingga naskah yang dihasilkan dapat dipahami dan dimengerti oleh orang lain. Jenis kedua jenis naskah yang dikemukakan, naskah itu sendiri dapat dipilih sendiri atau ditentukan oleh orang lain, baik naskah berdasarkan pengalaman penulisnya atau naskah berdasarkan subjek tertentu.

Pengelolaan Data dan Program Pemberdayaan Masyarakat oleh Aparatur Pemerintah Daerah


Masyarakat adalah masyarakat yang dinamis dan aktif berpartisipasi dalam membangun diri mereka, tidak menggantungkan hidupnya pada belas kasihan orang lain. Mereka memiliki pola pikir, memiliki wawasan berpikir yang luas, cepat dalam mengadopsi inovasi, toleransi dan menghindarkan diri dari konflik sosial. Hal ini dapat terwujud berkat aktualisasi pendidikan yang telah membekali mereka dengan perilaku yang baik, pengetahuan sikap dan keterampilan.
1. Pemberdayaan Masyarakat oleh aparatur pemerintah daerah
            Tujuan utama pemberdayaan adalah memperkuat kekuasaan masyarakat khususnya kelompok lemah yang memiliki ketidakberdayaan, baik karena kondisi internal (misalnya persepsi mereka sendiri), maupun karena kondisi eksternal (misalnya ditindas oleh struktur social yang tidak adil.
            Proses pemberdayaan masyarakat atau kelompok-kelompok kurang mampu dilakukan mulai dari tataran kebijakan dan perencanaan, tindakan social politik, hingga secara langsung melalui pendidikan dan penyadaran.
a. Pemberdayaan melalui kebijakan dan perencanaan
            Dilakukan dengan merubah struktur dan institusi-institusi yang ada agar terjadi akses yang sesuai dengan sumber-sumber dan pelayanan-pelayanan, serta munculnya partisipasi dalam kehidupan masyarakat.
b. Pemberdayaan melalui aksi social dan politik
            Menekankan pada pentingnya perjuangan dan perubahan politik untuk meningkatkan keberdayaan yang lebih efektif, dimana masyarakat dapat dilibatkan untuk melakukan aksi-aksi langsung.
c. Pemberdayaan melalui pendidikan dan penyadaran
            Menekankan pada pentingnya proses pendidikan sehingga pihak yang diberdayakan memperoleh kemampuan-kemampuan. Cara ini dilakukan dengan memberikan pengetahuan akan berbagai hal yang menjadi kendali baik structural maupun kendala-kendala kemasyarakatan, juga memberikan keterampilan untuk berkarya secara efektif menuju perubahan.
            Pengembangan masyarakat secara terpadu mutlak harus dilakukan. Tidak ada alasan untuk mengatakan bahwa berbagai tindakan untuk memberdayakan masyarakat tidak bisa disinergiskan. Namun pengertian terpadu tidak berarti semua jenis kegiatan pemberdayaan dilakukan secara serentak. Pengembangan masyarakat secara terpadu dapat digambarkan sebagai serangkaian kegiatan pemberdayaan yang dilakukan secara sistematis dan saling melengkapi.
            Pemberdayaan bukanlah program yang dapat dilaksanakan dalam jangka waktu singkat atau bersifat temporer. Pemberdayaan harus dilaksanakan secara berkesinambungan dengan terus mengembangkan jenis-jenis kegiatan yang paling tepat untuk komunitas. Meskipun telaahan mengenai program pemberdayaan banyak mengemukakan kelemahan-kelemahan yang terjadi dalam pelaksanaan program dan ketidakberhasilan kelompok sasaran untuk mencapai tujuan namun harus diakui juga bahwa ada banyak program pemberdayaan yang berhasil dan mencapai tujuan yang ditetapkan.

2. Pengelolaan Data Program Pemberdayaan Masyarakat oleh aparatur  pemerintah daerah

         Dalam konteks penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi Gorontalo khususnya Pemerintah Kabupaten, pengelolaan data mikro kependudukan/keluarga pada kelompok-kelompok pemberdayan masyarakat menjadi sangat penting, terutama yang menyangkut data administrasi kependudukan, data keluarga sejahtera dan data rumah tangga miskin. Agar semua sistem data tersebut berjalan secara efektif, maka perlu didukung adanya ketersediaan sarana, baik yang berupa instrument pencatatan-pelaporan, dan peng-administrasian, maupun sarana kerja, seperti perangkat teknologi informasi, sarana transportasi, meubelair dan lain-lain.
            Begitu pentingnya data, maka data dapat dipergunakan untuk mengidentifikasikan dan menentukan masalah yang dihadapi, menentukan sasaran dan bentuk kegiatan yang akan diintervensi, mementukan alokasi sumber-sumber yang tersedia, serta keperluan pemantauan, pengendalian, dan evaluasi program maupun kegiatan. Dengan adanya data yang lengkap dan handal, diharapkan semua program, terutama dalam Pos Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA), akan berjalan secara berdaya-guna dan berhasil-guna dalam tujuan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) serta pencapaian sasaran Millennium Development Goal’s (MDGs). 
           Agar kebijakan pemerintah dalam bidang data kependudukan/keluarga dapat lebih diimplementasikan secara intensif, dan mutu sumber daya manusia pengelola data dapat lebih ditingkatkan, serta partisipasi masyarakat dapat lebih tinggi secara berkelanjutan, sehingga efektivitas pengelolaan data mikro kependudukan/keluarga pada POSDAYA lebih terjamin, maka diperlukan adanya penyediaan sarana, dana, dan tenaga pencatatan, pengelolaan, penyajian dan pemanfaatan data pada POSDAYA secara memadai untuk memenuhi kebutuhan yang rasional.  beberapa daerah telah mulai mengembangkan pembangunan yang berbasis keluarga di tingkat pedesaan dan pedukuhan secara terpadu, melalui pendekatan pemberdayaan fungsi-fungsi keluarga dalam forum / lembaga Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya).
            Berdasarkan kajian, pengelolaan data mikro kependudukan/keluarga pada Pos Pemberdayaan Keluarga dan pada kelompok-kelompok masyarakat, merupakan model yang sesuai dengan kondisi kemajuan sosial ekonomi dan variasi budaya masyarakat Indonesia, khususnya di kabupaten Boalemo. Hal ini sangat penting terutama dikaitkan dengan pelaksanaan prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance). Khususnya dalam prinsip community-owned government yang menjadi bagian dari implementasi paradigma reinventing government.
            Implementasi Kebijakan di bidang data mikro kependudukan/ keluarga dalam rangka sosialisasi dan penyuluhan berbagai peraturan perundang-undangan, merupakan kunci dari keberhasilan administrasi kependudukan. Dalam menentukan efektivitas pengelolaan data, partisipasi masyarakat dalam mengelola data merupakan hal sangat dominan, hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa jajaran pemerintahan, khususnya SKPD dan instansi terkait lainnya, selalu berkait dengan pemanfaatan data mikro kependudukan/keluarga. Pemerintah daerah dalam implementasi kebijakan pembangunan dan pelayanan publik bersama stakeholder lainnya dapat berperan dalam menjaga dan memelihara momentum serta meningkatkan partisipasi masyarakat, dengan cara memberikan dorongan dan perhatian yang besar terhadap pengelolaan data.

Hakikat Kepribadian

Secara bahasa, kepribadian dalam bahwa Inggris personality berasal dari kata person (bahasa latin) yang mengandung arti "topeng" yang biasa digunakan untuk pemain sandiwara di zaman Romawi.
Pengertian ini mengandung arti bahwa manusia dalam kehidupannya selalu memberikan corak yang bukan aslinya, karena ia didorong untuk melakukan tindakan yang baik, walau bertentangan dengan yang sebenarnya.
Secara terminologis dapat dikemukakan pengertian kepribadian sebagaimana yang dikutip oleh Drs. Yunus Namsa sebagai berikut :
1.        Menurut Ahmad D. Marimba, kepribadian meliputi kualitet keseluruhan dari seseorang. Kualitet itu akan nampak dalam cara- caranya berbuat, cara-caranya berfikir, cara-caranya mengeluarkan pendapat, sikapnya, minatnya, filsafat hidupnya dan kepercayaannya.
2.        Dalam Ensiklopedi pendidikan, personality adalah keseluruhan dari reaksi psikologis dan sosial dari suatu individu, sintesa dari kehidupan emosional dan kehidupannya, tingkah laku dan reaksinya terhadap lingkungannya.
Dengan demikian berarti kepribadian merupakan aktivitas kejiwaragaan  (psycophisical) yang senantiasa muncul pada pola fikir, sikap, dan tingkah laku manusia dalam hidup dan kehidupannya.
Dari pengertian di atas dapat diperoleh tiga unsur penting atau mendasar tentang unsur-unsur kepribadian yaitu unsur kognitif, unsur afektif dan unsur motorik. Hal ini relevan dengan aspek kepribadian yang dikemukakan oleh Abdul Aziz Ahyadi, yaitu:
1.        Aspek kognitif (pengenalan),yaitu pemikiran, ingatan, khayalan, daya bayang, inisiatif, kreativitas, pengamatan dan penginderaan. Fungsi aspek kognitif adalah menunjukkan jalan mengarahkan dan mengendalikan tingkah laku.
2.        Aspek afektif, yaitu bagian kejiwaan yang berhubungan dengan kehidupan alam perasaan atau emosi. Sedangkan hasrat, kehendak,  kemauan, keinginan ,kebutuhan, dorongan, dan elemen motivasi lainnya disebut aspek konatif atau psiko-motorik (kecenderungan atau niat tindak) yang tidak dapat dipisahkan dengan aspek afektif. Kedua aspek itu sering disebut aspek finalis yang berfungsi sebagai energi atau tenaga mental yang menyebabkan manusia bertingkah laku.
3.        Aspek motorik yang berfungsi sebagai pelaksana tingkah laku manusia seperti perbuatan dan gerakan jasmaniah lainnya.
Menurut M. Ismail Yusanto dan M.Sigit Purnawan Jati, kepribadian (syakhsiyyah) pada manusia tersusun dari  aqliyah dan nafsiyah. Aqliyah adalah cara berfikir manusia terhadap suatu fakta, atau cara seseorang mengaitkan fakta dengan informasi terdahulu berdasarkan satu atau lebih landasan pemikiran (aqidah fikriyyah). Sedang nafsiyah adalah cara seseorang berbuat untuk memuaskan segala kebutuhan dan keinginannya, atau cara seseorang mengkaitkan dorongan untuk memuaskan kebutuhan dengan persepsi-persepsi dalam dirinya.
Sehingga melalui pendidikan diharapkan anak didik akan menjadi manusia yang berkepribadian islami. Artinya, Islam menjadi standar atau tolok ukur bagi persepsi maupun kecenderungannya. 

Konsep pembentukkan Kepribadian
Untuk mengembangkan kepribadian Islam, ada tiga langkah yang harus ditempuh, sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah Saw, yaitu sebagai berikut:
1)      Menanamkan aqidah Islam kepada seseorang dengan cara yang sesuai dengan kategori aqidah tersebut, yaitu sebagai aqidah aqliyah; aqidah yang muncul dari proses pemikiran yang mendalam.
2)      Menanamkan sikap konsisten dan istiqomah pada orang yang sudah memiliki aqidah Islam agar cara berfikir dan berprilakunya tetap berada di atas pondasi aqidah yang diyakininya.
3)      Mengembangkan kepribadian Islam yang sudah terbentuk pada seseorang dengan senantiasa mengajaknya untuk bersungguh-sungguh mengisi pemikirannya dengan tsaqafah islamiah dan mengamalkan ketaatan kepada Allah Swt. 
            Dalam prosesnya, menurut M. Ngalim Purwanto terdapat tiga faktor utama yang mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang (anak),yaitu:
1.      Faktor Biologis
       Faktor ini berhubungan dengan keadaan jasmani atau seringkali disebut faktor fisiologis. Keadaan fisik baik yang berasal dari keturunan maupun yang merupakan pembawaan sejak lahir itu memainkan peranan penting pada kepribadian seseorang, tidak ada yang mengingkarinya. Namun, itu hanya merupakan salah satu saja. Proses pembentukan kepribadian seseorang dimulai sejak lahir, yakni dampak yang  ditimbulkan oleh faktor biologis/faktor fisiologis.   
2.      Faktor sosial
Yang dimaksud dengan faktor sosial di sini ialah masyarakat; yakni manusia-manusia lain di sekitar individu yang mempengaruhi individu yang bersangkutan. Termasuk dalam faktor sosial ini juga tradisi-tradisi, adat istiadat/peraturan-peraturan, bahasa, dan sebagainya yang berlaku dalam masyarakat itu. Keadaan dan suasana keluarga yang berlainan, memberikan pengaruh yang bermacam-macam, pula terhadap perkembangan pribadi anak.
Pengaruh lingkungan sosial/keluarga terhadap perkembangan serta pembentukan kepribadian anak sejak kecil adalah sangat mendalam dan menentukan disebabkan karena :
  1. Pengaruh itu merupakan  pengalaman yang pertama-pertama.
  2. Pengaruh yang diterima anak itu masih terbatas jumlah dan luasnya.
  3. Intensitas pengaruh itu tinggi karena berlangsung terus menerus siang dan malam.
  4. Umumnya pengaruh itu diterima dalam suasana aman serta bersifat intim dan bernada emosional. 
3.      Faktor Kebudayaan
Pada dasarnya faktor kebudayaan ini termasuk di dalamnya faktor sosial. Kebudayaan itu tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat, sehingga kebudayaan tiap daerah/negara berlainan-lainan. Secara umum, pengaruh faktor kebudayaan dalam perkembangan dan pembentukan kepribadian anak terbagi atas:
  1. nilai-nilai (value)
  2. adat dan tradisi
  3. pengetahuan dan ketrampilan
  4. bahasa
  5. milik kebendaan
            Di samping itu Ahmad D. Marimba menjelaskan bahwa proses pembentukan kepribadian itu melalui tiga tahap yaitu :
  1. pembiasaan 
  2. pembentukan pengertian, sikap dan minat
  3. pembentukan kerohanian yang luhur.
 Ruang Lingkup Teori Kepribadian
Psikologi keepribadian ialah suatu pikiran yang sistematis mengenai manusia sebagai individu. Teori ini dilahirkan oleh adanya kebutuhan-kebutuhan manusia untuk mengenal individu manusia lainnya lebih mendalam dan dari jarak yang lebih dekat. Yang dipelajari oleh teori kepribadian ialah semua aspek individuil manusia, yang meliputi ciri-ciri umum sebagai manusia dan ciri-ciri khususnya yang serba unik.
Dengan demikian, maka ruang lingkup teori kepribadian menitikberatkan pada sifat-sifat individual manusia, dan dihubungkan dengan situasi-situasi yang konkrit. Teori kepribadian ini mencoba melihat manusia secara total dengan aspek-aspek yang khas atau khusus. Misalnya apakah seseorang itu lebih bersifat emosional ataukah bersifat konatif.  
Termasuk dalam ruang lingkup teori kepribadian ialah typologi dan karakterologi. Typologi ialah pola-pola tertentu yang membedakan suatu golongan manusia dengan golongan lainnya, berdasarkan perbedaan-perbedaan sifatnya yang fundamental. Sedangkan yang dimaksud dengan karakterologi suatu ilmu yang dikembangkan untuk mengetahui garis-garis persamaan, hukum-hukum yang bersifat sama, serta kemungkinan-kemungkinan perkembangan karakter (tingkah laku) manusia.

Struktur Kepribadian Manusia
Secara garis besar struktur kepribadian manusia merupakan rangkaian antara dua kutub, yaitu kutub individualitas biologis yang disebut jasmaniah dan kutub individualitas psikologis yang disebut rohaniah. Kedua kutub kepribadian manusia tersebut dapat dirinci dalam 5 (lima) aspek, yang meliputi : (1) Vitalitas hidup, (2) Temprament, (3) Karakter, (4) Bakat, dan (5) Sifat-sifat totalitas yang terpadu (terintegrasi).
      1. Vitalitas Hidup
Yang dimaksud dengan vitalitas hidup manusia ialah daya atau kekuatan pendorong dari kehidupan yang bersifat azali baik yang bersifat jasmaniyah maupun yang bersifat rohaniyah. Vitalitas hidup dapat berwujud menjadi kekuatan magnetik jiwa yang berasal dari kekuatan jasmani dan rohani yang berpadu menjadi satu.
      2. Temprament
Yang dimaksud dengan temprament ialah perilaku yang terwujud dari perpaduan antara jiwa dan jasmani pada diri seseorang. Temprament cenderung bersifat tetap sebab terbawa sejak lahir (herediter). Dengan demikian di dalamnya terdapat faktor dan unsur-unsur yang tidak bisa dirubah. Temperamental pada diri seseorang terbentuk dari 4 (empat) unsur pokok, yaitu : (1) unsur darah merah, (2) unsur lendir putih, (3) unsur empedu hitam, dan (4) unsur empedu kuning.
      3. Karakter
Karakter adalah perwujudan kejiwaan dalam diri seseorang berupa tingkah laku yang menjadi spesifikasi (kekhususan) watak atau kebiasaannya. Karakter merupakan lanjutan dari dari sifat-sifat asal manusia yang dibawa sejak lahir, dan bisa pula karena dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan sosialnya. Watak, dapat dididik, diarahkan dan atau dikembangkan melalui proses empirik (pengalaman), baik secara formal maupun non formal.
      4. Bakat
Yang dimaksud dengan bakat adalah semua faktor atau unsue kekuatan jiwa yang bersifat tertentu (khas) yang melekat pada setiap individu manusia sejak permulaan hidupnya dimana kemudian dapat dikembangkan menjadi kemampuan keahlian dan kecakapan serta keterampilan tertentu.
Kekuatan bakat ini merupakan kekuatan yang bersifat laten (potensial) serta dapat berwujud menjadi kekuatan nyata (aktual) mankala terdapat kemungkinan untuk aktif, tumbuh dan berkembang sesuai bakatnya tersebut.
Kepribadian Dalam Perspektif Typologi
      1. Typologi Physic (Jasmaniah)
Kepribadian secara umum dapat dibedakan dalam berbagai bentuk tipe jasmaniah sebagai berikut :
1.      Tipe kepribadian yang didasarkan pada segi otot dinamakan musculator;
2.      Tipe kepribadian yang didasarkan pada pada segi susunan otak disebut cerebral;
3.      Tipe kepribadian yang didasarkan pada segi kemampuan pernafasan disebut respiratoris;
4.      Tipe kepribadian yang didasarkan pada kemampuan pencernaan disebut digestif.
Bentuk dan tipologi manusia yang didasarkan pada wawasan vitalitas jasmaniah (daya hidup fisik) biasanya dikategorikan sebagai berikut :
1.      Tipologi yang didasarkan pada ketahanan pada penyakit;
2.      Tipologi yang didasarkan pada ketahanan dan penyesuaian pada hawa atau iklim;
3.      Tipologi yang didasarkan pada kemampuan dan penyesuaian pada makanan (pencernaan)
4.      Tipologi yang didasarkan pada pada kemampuan dan penyesuaian pada lingkungan.
Tipe-tipe vitalitas hidup yang demikian erat hubungannya dengan sifat-sifat keturunan yang membawa pengaruh pada kepribadian.
      2. Typologi Psychis (Rohaniah)
Beberapa model tipologi kepribadian yang didasarkan pada pada kriteria kejiwaan (rohaniah) manusia meliputi 2 (dua) hal, yakni :
a.       Tipe manusia yang vitalitas jiwanya kuat, antara lain :
1)      Mudah menyesuaikan diri dengan situasi lingkungan;
2)      Bersemangat dan gembira;
3)      Lincah dan impulsif;
4)      Selalu ingin tau dan suka menyelidiki;
5)      Besar kemauan, suka perubahan;
6)      Berdisiplin, hasrat besar untuk berprestasi;
7)      Suka mandiri dan berdikari;
8)      Tampak awet muda.
b.      Tipe manusia yang vitalitas jiwanya lemah, antara lain :
1)      Kurang bersemangat;
2)      Kurang berdisiplin, kurang lincah;
3)      Kaku, lembut kerja, dorongan lemah;

Demi Hukum atau Hasrat Politik; Suatu Tinjauan terhadap Fenomena Menuju Politik 2013-2014 Gorontalo-Bolmut


Penyelesaian kasus Rp 5,4 miliar nampaknya tak kunjung selesai. Padahal, sudah sering dilakukan pemeriksaan baik terhadap tersangka, maupun  kepada beberapa saksi. Hanya saja, hingga dua hari lalu masih saja dilakukan pemerikasaan terhadap dua mantan pejabat Gorontalo yakni fadel Muhammad dan hamdan datunsolang. Kasus ini sebenarnya berangkat dari penggunaan keuangan pada 2002 lalu atau sudah10 tahun silam. Namun, entah kenapa belum juga selesai. Menariknya, kini muncul pertanyaan di masyarakat bahwa apakah kasus ini murni demi hukum atau hanya untuk kepentingan politik.
            Wajarlah jika pada pemerikasaan terakhir, mantan gubernur Gorontalo Fadel Muhammad buka-bukaan soal kasus dana mobilisasi Deprov Gorontalo sebesar Rp 5,4 miliar.  Pengakuannya, dana yang bersumber  dari APBD 2002 tersebut dicairkan atas paksaan pihak Deprov kala itu.
            Bukan hanya Fadel Muhammad, mantan Asisten III Pemprov Gorontalo Hamdan Datunsolang yang kini sebagai Bupati Bolaang Mongondow Utara, mengakui adanya tekanan dalam proses pencairan dana mobilisasi Rp 5,4 miliar. Hamdan Datunsolang baru pertama kali diperiksa sebagai saksi pada kasus ini.
            Keterangan yang diberikan Hamdan Datunsolang , bahwa dirinya sempat menyaksikan Fadel Muhammad selaku atasannya berang ketika mengetahui ada perintah pencairan dana yang akan dilakukan tanpa memenuhi syarat-syarat administrasi atau sesuai ketentuan yang berlaku. Apalagi kata hamdam Datunsolang, bahwa mengenai penggunaan anggaran yang tidak tercantum dalam APBD tidak ditetapkannya dalam regulasi sehingga tidak dapat diproses. Namun, saat itu tetap dipaksakan untuk diproses.
              Mudah-mudahan proses pemeriksaan tersangka dan saksi pada kasus Rp 5,4 miliar benar-benar demi hukum. Jika tidak, maka indikasi muncul bahwa pemeriksaan hanya karena sesuatu seperti hasrat politik. Alasannya, kasus ini muncul ketika orang-orang terkait tengah menghadapi agenda politik. Sebut saja Fadel Muhammad yang akan ikut Pemilu legislatif 2014 dengan bidikan DPR RI. Demikian halnya Hamdan Datunsolang yang kini tengah ikut Pilbup di Bolaang Mongondow Utara untuk periode keduanya.

            Namun menurut hemat Pondok Mahasiswa sendiri pada penanganan kasus ini terdapat unsur politik. Hal ini didasarkan pada kemunculan wacana ini berkaitan dengan pemilihan Bupati di Bolaang Mongondow Utara dan Pemilihan Umum 2014. Namun bila dilihat dari dua sosok senior ini dapat kita ketahui tingkat kematangan Politik diantara keduanya. Dalam pemilihan di Bolmong Utara Sang Tokoh Pembangunan Gorontalo Fadel Muhammad lebih memilih mendukung pasangan Karel Bangko yang merupakan calon Bupati Bolmut dari Partai Golkar bahkan turut menjadi tim Sukses dalam pelaksanaan Kampanye di Bolmong Utara sedangkan Tokoh Pembangunan Bolmut sendiri Hamdan Datunsolang berasal dari partai berbeda. Bila kita cermati dalam kasus di atas kedua tokoh pembangunan ini bersatu dalam menyelesaikan kasus dugaan korupsi bersama-sama. Salut untuk FM-HD...

Disimpulkan oleh Abd. Rauf Mayang. Sumber: Gorontalo Post, Laman Persepsi; Sikap Kita, Kamis, 11 April 2013. h. 5

Monday, April 8, 2013

ANALISA PEMILIHAN WALIKOTA GORONTALO


Rekapitulasi hasil perhitungan suara pemilihan Wali Kota Gorontalo oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Gorontalo menghasilkan pasangan calon dari partai Golkar, Marthen Taha bersama Budi Doku sebagai pemenang.
            Ini terungkap dalam rapat pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Gorontalo tahap akhir pemilihan Wali Kota Gorontalo (Pilwako) 2013-2018 di Gedung Aldista, Rabu (3/4/2013).
            Berdasarkan hasil hitungan semua kandidat dari sembilan kecamatan, pasangan nomor dua ini berhasil meraup suara 36.392 suara, disusul pasangan berikutnya dari gabungan partai Amanat Nasional dan Partai Keadilan Sejahterah (PKS).
Berikut hasil rekapitulasi suara hasil akhir KPU Kota Gorontalo: 1) Pasangan Feriyanto-Bahmid (FB) 25.328 suara atau 36,53 persen; 2) Pasangan Marthen-Budi Doku (Madu) 36.392 suara atau 52,48 persen, 3) Pasangan Adhan Dambea-Inrawanto (DAI) tidak dihitung.  
            Walaupu Pasangan Marten Taha-Budi Doku (Madu) dinyatakan sebagai pemenang Pemilihan Walikota (Pilwali) Gorontalo. Madu menang menyisihkan tiga kandidat lain dengan perlolehan suara mencapai 36.392 suara atau 52,48 persen. 
            Kemenangan Madu ini diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Gorontalo yang diketuai Erman Rahim dalam rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat Kota Gorontalo, Rabu (3/4/2013). 
            Kemenangan Madu ini ditanggapi beragam oleh beberapa pihak. Risman Taha yang mewakili pasangan Madu menyatakan pihaknya lega warga Gorontalo mempercayakan posisi wali kota dan wakil wali kota kepada pasangan yang diusungnya.
            Saksi dari pasangan nomor 4, AW Thalib-Ridwan Monoarfa (Wahid), menerima hasil ini. Sementara dari pasangan nomor urut 1, Feriyanto Mayulu-Abdurrahman Bahmid (FB) langsung menyatakan akan menggugat proses jalannya pilkada ini ke Mahkamah Konstitusi.
            Sementara itu pasangan nomor urut 3, Adhan Dambea-Inrawanto Hasan (DAI), yang dicoret KPU sehari sebelum pencoblosan tidak hadir dalam pleno ini. Sejak pasangan ini dibatalkan, mereka sudah menyatakan akan memperkarakan jalannya pilkada ke MK apa pun hasilnya. Mereka kecewa dengan keputusan KPU Kota Gorontalo yang mencoret pasangan ini sehari sebelum pencoblosan. Gugatan pasangan DAI akan langsung disampaikan oleh kuasa hukum mereka Yusril Ihza Mahendra.