Welcome to www.jamal.com
go to my homepage
Go to homepage
WELLCOME TO SITUS LO HULONDHALO

Monday, June 2, 2014

Tinjauan Umum Tentang Gastritis



  Gastritis adalah peradangan pada lapisan lambung atau suatu penyakit yang ditandai suatu iritasi atau infeksi atau peradangan pada dinding mukosa lambung sehingga dinding lambung menjadi merah, bengkak, berdarah dan luka. Definisi lain menyebutkan bahwa gastritis merupakan proses inflamasi pada lapisan mokosa dan sub mukosa lambung. Gastritis merupakan salah satu penyakit yang paling banyak dijumpai diklinik penyakit dalam pada umumnya. Peradangan lambung bisa terjadi secara mendadak atau menahun. Gangguan ini adalah yang paling sering menyerang pada lambung. Namun, perlu dibedakan dengan luka pada lambung (tukak).
1. Etiologi
                  Gastritis atau radang lambung umumnya terjadi akibat adaya stress dan tekanan emosional yang berlebihan pada seseorang. Adanya asam lambung dan pepsin yang berlebihan karena menurunnya kemampuan fungsi mukosa lambung waktu makan yang tidak teratur, sering terlambat makan, makan berlebihan, terlalu banyak makan yang pedas, asam minuman alkohol dan obat-obatan tertentu dengan dosis tinggi. Lapisan lambung dapat mengalami iritasi dan peradangan karena beberapa penyebab yaitu:
a.       Gastritis Bacterialistis biasanya merupakan akibat dari infeksi oleh helico bacter pylori (bakteri yang tumbuh dalam sel penghasil lendir di lapisan lambung ).
b.      Gastritis karena stres akut, merupakan jenis gastritis yang paling berat yang di sebabkan oleh penyakit berat atau trauma yang terjadi secara tiba-tiba.
c.       Gastritis erosif kronis bisa merupakan akibat dari bahan iritan seperti obat-obatan, terutama aspirin dan obat anti peradangan nonsteroid lainnya, penyakit crohn, infeksi virus dan bakteri. Gastritis ini terjadi secara perlahan-lahan pada orang-orang yang sehat, bisa di sertai dengan perdarahan atau pembentukan ulkus. Paling sering terjadi pada alkoholik.
d.      Gastritis karena virus atau jamur bisa terjadi pada penderita penyakit menahun atau penderita yang mengalami ganguan sistim kekebalan.
e.       Gastritis Eosinofilik bisa terjadi sebagai akibat dari reaksi alergi terhadap investasi cacing gelang.
f.       Gastritis Atrofik terjadi jika anti bodi menyerang lapisan lambung, sehingga lapisan lambung menjadi sangat tipis dan kehilangan sebagian atau seluruh selnya yang menghasilkan asam dan enzim. Keadaan ini biasanya terjadi pada usia lanjut. Gastritis atrofik bisa menyebabkan anemia pernisiosa karena mempengaruhi penyerapan vitamin B12 dari makanan ( Arif, 2001 )
2.  Manifestasi Klinik
      Secara umum penyakit radang lambung mempunyai beberapa gejala yaitu mual dan sering muntah, perut terasa nyeri, pedih (kembung dan sesak) pada bagian atas perut, napsu makan menurun secara drastis, wajah pucat, suhu badan naik, keluar keringat dingin dan sering sendawa terutama dalam keadaan lapar karena ganguan rasa sakit pada daerah perut. Gejala tergantung pada penyebab gastritisnya. Gejala gastritis biasanya terjadi dalam waktu 5-10 hari. Gejala lain dari gastritis erosif kronis berupa mual ringan dan nyeri perut di sebelah atas. Tetapi banyak penderita (misalnya pemakai aspirin jangka panjang) tidak merasakan nyeri. Sedangkan gastritis yang perdarahan dari usus lambung gejalanya berupa tinja berwarna kehitaman seperti aspal dan muntah darah atau makanan yang sebagian sudah di cerna yang merupakan endapan kopi.
3.  Pencegahan Penyakit Gastritis
            Penyakit gastritis dapat di tangani dengan langkah awal yaitu mengkonsumsi makanan lunak dalam porsi yang kecil, berhenti mengkonsumsi makanan yang pedas dan asam, dan berhenti merokok serta minuman beralkohol selain itu juga kita dapat minum antasida sekitar setengah jam sebelum makan. Pencegahan lain yang dapat di lakukan untuk penyakit gastritis adalah:
a.       Mengurangi produksi asam lambung atau menghindari terlambat makan, stres dan makanan serta minuman yang dapat menimbulkan asam lambung  seperti kopi, coklat dan makanan yang mengandung asam.
b.      Hati-hati  pengunaan obat-obatan penghilang rasa nyeri dan jangan di makan pada saat perut kosong.
c.       Pola hidup yang teratur, makan dan tidur yang teratur, banyak berolah raga sebab untuk menguatkan asam lambung. 
d.   Hindari makanan yang langsung merusak dinding lambung seperti makanan yang mengandung cuka, merica dan bumbu-bumbu yang merangsang (Endang, 2001).