Welcome to www.jamal.com
go to my homepage
Go to homepage
WELLCOME TO SITUS LO HULONDHALO

Thursday, February 3, 2011

Selamatkan Mahasiswa Al-Azhar Mesir

Para pendukung Presiden Hosni Mubarak terlibat bentrok dengan massa demonstran di Lapangan Tahrir, kairo, Rabu (2/2/2011).
Warga Indonesia yang bermukim di Mesir melaporkan kondisi terakhir lewat sosial media seperti Kompasiana dan Facebook. Di Facebook, misalnya, sebuah grup bertajuk “MENDESAK EVAKUASI TOTAL MASISIR” dibuat oleh para mahasiswa Indonesia di Mesir. Grup ini berisi informasi dan suara warga Indonesia di sana, baik dari kalangan pekerja maupun mahasiswa.

“Di sini saya mewakili teman-teman mahasiswa di Mesir memohon dengan sangat kepada media di Indonesia untuk memberitakan suara kami para mahasiswa di Mesir yang kami tampung di group yang kami buat,” demikian pesan yang diterima Kompas.com dari Bisyri Ichwan, salah seorang mahasiswa Al-Azhar University yang masih bermukim di Kairo, Jumat (4/2/2011) pagi.

Grup tersebut hingga saat ini memiliki 1163 anggota dan sudah terdapat 540 lebih informasi yang ditayangkan. Salah satunya berasal dari Nour Laila yang sedang bekerja di Mesir. Dia menulis, “hari ini di peringatkan bagi kawan2 yg ada di cairo,mohon jangan keluar rumah pertumpahan darah akan terjadi hari ini,,,tp kita doakan mudah2an gak terjadi apa2,,aminn aminnn amin ya robb.”

Anggota lainnya, Putry Senja Kasih Jasusi, menginformasi kondisi para TKI yang tidak memiliki passport. “kasian teman2 TKI yg tak punya pasport,smua y gemetar ktakutan,mohon d tindak lanjuti!,” tulis Putry.

Laporan Kompasianer

Selain di Facebook, laporan lebih lengkap juga ditayangkan melalui Kompasiana, media sosial berbasis blog yang dibuat Kompas.com. WNI di Mesir yang selalu mengabarkan kondisi di Mesir antara lain Muhammad Irfan dan Bisyri dan Pengeran Cupu.

Irfan terakhir mengabarkan kondisi evakuasi gelombang kedua lewat tulisan berjudul Reportase Langsung Evakuasi Gelombang Ke-2 WNI Mesir. Reportase tersebut dilengkapi foto yang menggambarkan kondisi di KBRI Kairo yang dipenuhi mahasiswa dan mahasiswi Indonesia.

Di tulisan berjudul Mesir Terkini yang ditayangkan 2 Februari lalu, dia melaporkan, "Barusan tidak sengaja ketika membuka laptop, internet dihidupkan oleh pemerintah, padahal sejak situasi Mesir tegang mulai tanggal 25 Januari lalu, semua saluran komunikasi diputus. Telpon dimatikan, mengirim SMS tidak bisa, hingga jaringan internet pun tidak bisa."

"Saya sendiri Jamal , Resah dan Mengkhawatirkan Teman-teman Saya, Mahasiswa Al-azhar asal Gorontalo yang melanjutkan Studi disana,. Setelah bertemu dengan orangtua mereka, ternyata mereka juga demikian. Belum ada kepastian dari pemerintah kalau Mahasiswa tersebut sudah di Data Untuk Di pulangkan ke Tanah Air, Keresahan orangtua mereka bertambah ketika terdengar kabar ada WNI yang Tewas disana. Berikut
 Foto dari Anak-Anak Mereka (Teman Saya Masih Sekolah Dulu):
Ray Fikar Ilahude dan Andika Sakali
Mahasisiwa Al-Azhar 2009 Asal Kota Gorontalo

Abdurahman Abubakar Mahasiswa Al-Azhar 2009 Asal
Boalemo





Setelah beberapa hari yang lalu di Hubungi, ternyata mereka kehabisan pasokan bahan makanan, karena hampir semua tempat pembelanjaan tutup.

kemarin, Teman saya Bisyri kembali melaprkan kondisi di jalan-jalan kota Kairo lewat sebuah tulisan berjudul Tank di Jalan Cairo.

Saya selaku teman mereka dan mewakili Kedua orang tua mengharapkan agar pemerintah memperhatikan serta memulangkan mereka secepatnya. Terima kasih Pak SBY. 
Gorontalo. Jum'at 4 Feb 2011/

Mesir Berdarah


Mesir Berdarah | Demonstrasi Anti Pemerintahan Rusuh di Mesir [Video] | Demonstrasi Massal
Written by jamal | Monday, 31 January 2011 02:39

Demonstrasi Massal[ Demonstrasi Massal ] Unjuk rasa besar-besaran mulai Selasa (25/1) sampai Rabu (26/1) dilakukan serempak di sejum­lah kota di Mesir. Pihak ke­ama­nan kelelahan dan kewalahan ber­jibaku dalam demonstrasi ter­besar Mesir beberapa tahun ter­akhir. Kemarahan rakyat bisa di­mengerti karena rezim otoriter Pre­siden Hosni Mubarak tidak mam­pu menyelesaikan krisis eko­nomi yang berkepanjangan.

Dalam demonstrasi kemarin, sedikitnya dua demonstran dan seorang polisi tewas setelah ter­­li­bat baku hantam. “Turun­kan Hos­ni Mubarak, turunkan sang tiran. Ka­­­mi tidak menginginkan eng­kau!” teriak para de­monstran di Kairo, ibukota Mesir.

Demonstrasi massal di Mesir itu terinspirasi oleh gerakan mas­sa di Tunisia beberapa pekan se­belumnya. Didera masalah se­rupa, yaitu mahalnya harga ke­bu­tuhan pokok dan tingginya ting­kat pengangguran, rakyat Tunisia berhasil membuat presiden yang telah berkuasa selama 23 tahun, Zine Ben Ali, jatuh dan kabur keluar negeri pada 14 Januari.