Welcome to www.jamal.com
go to my homepage
Go to homepage
WELLCOME TO SITUS LO HULONDHALO

Monday, June 20, 2011

Hakikat Motivasi

1.      Pengertian Motivasi
      Motivasi memegang peran yang cukup signifikan dalam membentuk perilaku manusia. Menurut Winardi bahwa istilah motivasi (motivation) berasal dari perkataan bahasa latin, yakni movere yang berarti menggerakkkan. (To Move) berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya penggerak dari dalam diri subyek untuk melakukan suatu aktivitas tertentu dalam mencapai suatu tujuan. Berawal dari kata motif maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif.[1]
             Terkait dengan definisi motivasi Mitchell mengemukakan bahwa motivasi mewakili proses-proses psikologikal yang menyebabkan timbulnya, diarahkannya, dan terjadinya persistensi kegiatan-kegiatan sukarela (volunter) yang diarahkan ke arah tujuan tertentu.[2] Handoko mengemukakan bahwa motivasi  merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan dan memelihara perilaku manusia.[3] Dimyati dan Mudjiono mendefinisikan motivasi sebagai tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang. Dari definisi tersebut jelaslah bahwa motivasi pada dasarnya merupakan dorongan efektif yang mengarahkan perilaku individu untuk mencapai tujuan tertentu. [4]         Motivasi memegang peranan penting di dalam kegiatan belajar, sebab motivasi merupakan motor penggerak bagi setiap anak didik untuk melakukan sesuatu khususnya dalam hal belajar. Dengan motivasi ini hendaknya orang tua berusaha memberikan stimulus (dorongan/rangsangan) agar anak didik merasa terdorong dalam melakukan tugas rutinnya selaku pelajar. Anak yang mempunyai kemampuan tinggi (intelegensi) kemungkinan mengalami kegagalan dalam pelajaran maupun kegagalan dalam kelanjutan pendidikan, ini disebabkan mereka kurang menerima motivasi dari orang tuanya. Apabila hal tersebut terjadi kegagalan maka orang tua jangan langsung menyalahkan anak, akan tetapi orang tua harus mengingat dan mengoreksi diri tentang sebab-sebab ketidak berhasilan anak tersebut. Hal ini disebabkan mungkin anak kurang perhatian terhadap sekolah atau pendidikan, atau mungkin kurang adanya motivasi orang tua itu sendiri terhadap anaknya, baik untuk belajar maupun untuk kelanjutan pendidikannya.
      Dalam motivasi anak terhadap kelanjutan pendidikannya tentunya tidak akan sama pada setiap anak, tetapi mempunyai perbedaan-perbedaan antara anak yang satu dengan anak yang lain. Dimana anak yang mampu akan memiliki motivasi kuat dan mempunyai harapan kedepan untuk melanjutkan pendidikannya, sedang anak yang kurang mampu, akan kurang memiliki harapan kedepan untuk belajar maupun kelanjutan pendidikannya.
Berdasarkan ungkapan di atas, dapat dipahami bahwa anak akan terdorong di dalam melaksanakan sesuatu, khususnya kelanjutan pendidikannya bilamana orang tua berperan memotivasi anaknya untuk maksud tersebut. Makin banyak motivasi dan diberikan pada waktu yang tepat oleh orang tua makin berminat anak terhadap perintah orang tua dan makin mempunyai harapan kedepan untuk tercapainya tujuan yang diinginkan yaitu kelanjutan pendidikan anak ke sokolah yang lebih tinggi.
      Menurut MC.Donal, ”Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya ”feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.”[1]
      Kemudian dari pengertian motivasi di atas, dikemukakan ada tiga elemen penting yang terkandung pada pengertian tersebut sebagai berikut :
1.      Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi di dalam sistem ”neurophysiological” yang ada pada organisme manusia. Karena menyangkut perubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia), penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.
2.      Motivasi ditandai dengan munculnya rasa/ ”feeling”, afeksi seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia.
3.      Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi munculnya karena terangsang/terdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan . Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan.[2]

      Berdasarkan ketiga elemen diatas, dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan terjadinya sesuatu perubahan yang ada pada diri seseorang, sehingga akan berdampak pada persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini di dorong karena adanya tujuan yang ingin dicapai, termasuk didalamnya tujuan untuk melanjutkan pendidikan ketingkat yang lebih tinggi.


[1] Sadirman A.M., Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta; Raja Grafindo Persada, 2007).h.73
[2] Ibid., h. 74



            [1] Winardi. Motivasi dan Pemotivasian. Jakarta: PT Radja Grafindo Persada, 2002.h, 1

            [2] Ibid, h.1

                [3] Handoko, Hani T. Manajemen Edisi 2. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2000, h.251

            [4] Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, .1999.h,42


No comments:

Post a Comment