Welcome to www.jamal.com
go to my homepage
Go to homepage
WELLCOME TO SITUS LO HULONDHALO

Wednesday, June 1, 2011

Motivasi Dalam Pembelajaran


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita mungkin pernah mengalami kejenuhan terhadap suatu hal yang sedang kita jalani. Misal ketika kita sedang melaksanakan kuliah, tentu kita pasti pernah mengalami kejenuhan untuk kuliah entah karena terlalu banyak tugas yang diberikan, banyak tugas yang belum diselesaikan, atau jenuh dengan waktu kuliah yang padat. Namun kejenuhan tersebut tidak boleh terus tumbuh dalam diri kita karena akan berakibat buruk bagi diri kita sendiri. Kita harus memiliki motivasi dalam diri kita agar tujuan kita dapat tercapai dengan baik.
Sebelum kita membahas motivasi lebih dalam ada baiknya kita pahami terlebih dahulu arti kata motivasi. Motivasi adalah dorongan psikologis yang mengarahkan seseorang ke arah suatu tujuan. Motivasi membuat keadaan dalam diri individu muncul, terarah, dan mempertahankan perilaku, menurut Kartini Kartono motivasi menjadi dorongan (driving force) terhadap seseorang agar mau melaksanakan sesuatu.
Motivasi yang ada pada setiap orang tidaklah sama, berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain. Untuk itu, diperlukan pengetahuan mengenai pengertian dan hakikat motivasi, serta kemampuan teknik menciptakan situasi sehingga menimbulkan motivasi/dorongan bagi mereka untuk berbuat atau berperilaku sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh individu lain/ organisasi.
Sebagai mahasiswa, kita tentu ingin mendapatkan nilai atau hasil yang baik, dan hal tersebut dapat terwujud apabila kita selalu berusaha dan melakukan apa yang bisa membuat kita mendapatkan hasil yang terbaik. Keingingan yang terdapat pada diri seseorang individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan ( GR terry ). Dalam hal itu, kesadaran tentang pentingya motivasi bagi perubahan tingkah laku harus kita miliki.


B. Rumusan Masalah
Dari pembahasan diatas penulis akan mencantumkan beberapa permasalah adlah sebagai berikut:
1.      Apakah pengertian dari motivasi?
2.      Seberapakah pentingya motivasi dalam belajar?
3.      Apa sajakah sifat-sifat dan jenis-jenis mativasi?
4.      Apasajakah unsure-unsur yang mempegaruhi motivasi?
5.      Bagaimanakah upaya meningkatkan motivasi belajar?


BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Motivasi
Motif seringkali diartikan dengan istilah dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat. Jadi motif tersebut merupakan suatu driving force yang menggerakkan manusia untuk bertingkah- laku, dan di dalam perbuatanya itu mempunyai tujuan tertentu.
Setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia selalu di mulai dengan motivasi (niat). menurut Wexley & Yukl (dalam As’ad, 1987) motivasi adalah pemberian atau penimbulan motif, dapat pula diartikan hal atau keadaan menjadi motif. Sedangkan menurut Mitchell (dalam Winardi, 2002) motivasi mewakili proses- proses psikologikal, yang menyebabkan timbulnya, diarahkanya, dan terjadinya persistensi kegiatan- kegiatan sukarela (volunter) yang diarahkan ke tujuan tertentu. Sedangkan menurut Gray (dalam Winardi, 2002) motivasi merupakan sejumlah proses, yang bersifat internal, atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi, dalam hal melaksanakan kegiatan- kegiatan tertentu.
Morgan (dalam Soemanto, 1987) mengemukakan bahwa motivasi bertalian dengan tiga hal yang sekaligus merupakan aspek- aspek dari motivasi. Ketiga hal tersebut adalah: keadaan yang mendorong tingkah laku ( motivating states ), tingkah laku yang di dorong oleh keadaan tersebut ( motivated behavior ), dan tujuan dari pada tingkah laku tersebut ( goals or ends of such behavior ). McDonald (dalam Soemanto, 1987) mendefinisikan motivasi sebagai perubahan tenaga di dalam diri seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi- reaksi mencapai tujuan. Motivasi merupakan masalah kompleks dalam organisasi, karena kebutuhan dan keinginan setiap anggota organisasi berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini berbeda karena setiap anggota suatu organisasi adalah unik secara biologis maupun psikologis, dan berkembang atas dasar proses belajar yang berbeda pula (Suprihanto dkk, 2003).
Soemanto (1987) secara umum mendefinisikan motivasi sebagai suatu perubahan tenaga yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi- reaksi pencapaian tujuan. Karena kelakuan manusia itu selalu bertujuan, kita dapat menyimpulkan bahwa perubahan tenaga yang memberi kekuatan bagi tingkahlaku mencapai tujuan,telah terjadi di dalam diri seseorang.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah merupakan sejumlah proses- proses psikologikal, yang menyebabkan timbulnya, diarahkanya, dan terjadinya persistensi kegiatan- kegiatan sukarela (volunter) yang diarahkan ke tujuan tertentu, baik yang bersifat internal, atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi.

B. Pentingya Motivasi
Motivasi layaknya paduan kita dikala sedang mengalami suatu keadaan atau drop yang biasanya mengalami kondisi kurang percaya diri atau tekanan terhadap suatu keadaan. Tapi motivasi juga bisa terjadi dan dilakukan untuk menambah semangat kita agar menjadi lebih percaya diri ketika mempunyai suatu ide tentang hal-hal penting sehingga tidak cenderung perlu pada keadaan kita yang drop saja. Bagaimana pun situasi kita, motivasi penting dalam mencapai sukses, apalagi ketika apa yang telah kita lakukan terasa sia-sia dan kurang memberi hal yang berarti untuk kita.
Sering kita dengar kata-kata motivasi seperti : "Setiap kegagalan yang Anda buat adalah anak tangga Anda menuju puncak, yaitu sukses. Setiap kegagalan yang Anda temukan, memberikan arah yang jelas menuju sukses" Ketika kita cermati kata-kata tersebut, terkandung makna yang mendalam. Kegagalan dan kesuksesan adalah dua hal yang tidak bisa terpisahkan. Orang yang mencapai sukses, pasti pernah mengalami kegagalan. Kegagalan adalah suatu arahan dan petunjuk untuk meraih sukses. Mungkin makna yang terkandung dalam kata motivasi tersebut sepintas begitu. Masih banyak sebenarnya kata-kata motivasi yang bisa kita cari dibuku, internet, dan mentor-mentor handal.

Contohnya kita termotivasi memiliki sebuah rumah di suatu perumahan elite. Kita pasang saja gambar rumah tersebut di kamar kita ditempat yang mudah terlihat. Isikan kata-kata, saya harus punya rumah. Hal itu akan memotivasi kita untuk bangkit dengan bekerja, menabung, berbisnis, mencari uang yang halal sehingga kita bisa dapat memiliki rumah seperti yang ada pada gambar tersebut. Ingat! kalau hanya memasang gambar saja tanpa ada tindakan apa-apa, gambar tersebut akan menjadi hiasan dinding belaka. Pintar-pintarnya kita memanfaatkan peluang dan usaha kita untuk bisa meraih semua itu. Dengan adanya gambar rumah dan  kata-kata motivasi, apalagi  ada dukungan dan motivasi dari orang-orang terdekat tentu akan membawa pengaruh terhadap pemikiran kita.
   Pentingnya Motivasi Dalam Belajar
Motivasi belajar tidak hanya penting bagi siswa tetapi juga guru. Pentingnya motivasi belajar bagi siswa sebagai berikut
 Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil akhir.
• Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, bila dibandingkan dengan teman sebaya.
•Mengarahkan kegiatan belajar
•Membesarkan semangat belajar
• Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar.

    Pentingnya motivasi belajar bagi guru sebagai berikut
:• Membangkitkan, dan memelihara semangat siswa untuk belajar sampai berhasil; membangkitkan, bila siswa tak bersemangat; meningkatkan, bila semangat belajarnya timbul tenggelam; memelihara, bila semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar.
• Motivasi belajar siswa di kelas bermacam-macam; ada yang acuh tak acuh, ada yang tidak memusatkan perhatian, ada yang bermain, disamping yang bersemangat untuk belajar. Dengan bermacamragam motivasi belajar tersebut, maka guru dapat menggunakan bermacam-macam strategi mengajar belajar.
• Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu di antara bermacam-macam peran, seperti penasehat, fasilitator, instruktur, teman diskusi, penyemangat, pemberi hadiah, dan guru pendidik.
• Memberi peluang guru untuk “unjuk kerja” rekayasa pedagogis
C. Jenis-Jenis Dan Sifat-Sifat Motivasi
1. jenis-jenis motivasi
Para ahli ilmu jiwa mempumyai pendapat bahwa motivasi dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu motivasi primer dan motivasi sekunder.
1. Motivasi Primer
Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar. Motif-motif dasar tersebut umumnya berasal dari segi biologis, atau jasmani manusia. Manusia adalah mahluk berjasmani, sehingga perilakunya terpengaruh oleh insting atau kebutuhan jasmaninya. Di antara insting yang penting adalah memelihara, mencari makan, melarikan diri, berkelompok, mempertahankan diri, rasa ingin tahu, membangun, dan kawin. (Koeswara, 1989: Jalaludin Rachmat.1991)
Freud berpendapat bahwa insting memiliki empat ciri, yaitu tekanan, sasaran, objek dan sumber.
       Tekanan. Tekanan adalah kekuatan yang memotivasi individu untuk bertingkah laku, semakin besar energi dalam insting, maka tekanan terhadap individu semakin besar.
       Sasaran. Sasaran insting adalah kepuasan atau kesenangan, kepuasan tercapai apabila tekanan enargi pada insting berkurang.
       Objek. Objek insting adalah hal-hal yang memuaskan insting, hal-hal yang memuaskan insting tersebut dapat berasal dari luar individu atau dari dalam individu.
       Sumber. Sumber insting adalah keadaan kejasmaniaan individu.
Insting manusia dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu insting kehidupan (life instinct) dan insting kematian (death instinct). Insting-insting kehidupan terdiri dari insting yang bertujuan memelihara kelangsungan hidup. Insting kehidupan
tersebut berupa makan, minum, istirahat, dan memelihara keturunan. Insting kematian tertuju pada penghancuran, seperti merusak, menganiaya, atau membunuh orang lain atau diri sendiri.
2. Motivasi Sekunder
Motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari. Menurut beberapa ahli, manusia adalah makhluk sosial. Perilakunya tidak hanya terpengaruh oleh faktor bilogis saja, tetap juga faktor-faktor sosial. Perilaku manusia terpengaruh oleh tiga komponen penting seperti
a)      Komponen afektif, komponen afektif adalah aspek emosional. Komponen ini terdiri dari motif sosial, sikap dan emosi.
b)      Komponen kognitif, komponen kognitif adalah aspek intelektual yang terkait dengan pengetahuan.
c)      Komponen konatif, komponen konatif adalah tekait dengan kemauan dan kebiasaan bertindak.
Perilaku motivasi sekunder juga terpengaruh oleh adanya sikap. Sikap adalah suatu motif yang dipelajari. Ciri-ciri sikap
(a)  merupakan kecenderungan berfikir, mersa, kemudian bertindak, (b) memiliki daya dorong bertindak, (c) relatif bersifat tetap, (d) berkecenderungan melakukan penilaian, dan (e) dapat timbul dari pengalaman, dapat dipelajari atau berubah.
Perilaku juga terpengaruh oleh emosi. Emosi menunjukkan adanya sejenis kegoncangan seseorang. Emosi memiliki fungsi sebagai (a) pembangkit energi, (b) pemberi informasi pada orang lain, (c) pembawa pesan dalam berhubungan dengan orang lain, (d) sumber informasi tentang diri seseorang.
Perilaku juga terpengaruh oleh adanya pengetahuan yang dipercaya. Pengetahuan tersebut dapat mendorong terjadinya perilaku. Perilaku juga terpengaruh oleh kebiasaan dan kemauan. Kebiasaan merupakan perilaku menetap, berlangsung otomatis. Kemauan seseorang timbul karena adanya (a) keinginan yang kuat untuk mencapai tujuan, (b) pengetahuan tentang cara memperoleh tujuan, (c) energi dan kecerdasan, (d) pengeluaran enrgi yang tepat untuk mencapai tujuan
2. Sifat-Sifat Motivasi
Motivasi seseorang dapat bersumber dari (a) dalam diri sendiri, yang dikenal sebagai motivasi internal, (b) dari luar diri seseorang yang dikenal sebagai motivasi eksternal. Motivasi ekstrinsik adalah dorongan terhadap perilaku seseorang, yang ada di luar perbuatan yang dilakukannya. Orang berbuat sesuatu, karena dorongan dari luar seperti adanya hadiah, menghindari hukuman.
Maslow dan Rogers mengakui pentingnya motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Menurut Maslow setiap individu bermotivasi untuk mengaktualisasi diri. Ia menemukan 15 ciri orang yang mampu mengaktualisasi diri. Ciri tersebut adalah (a) berkemampuan mengamati suatu realitas secara efisien, apa adanya, dan terbatas dari subjektivitasnya, (b) dapat menerima diri sendiri, orang lain, secara sewajarnya, (c) berperilaku spontan, sederhana, dan wajar, (d) terpusat pada masalah atau tugasnya, (e) memiliki kebutuhan privasi atau kemandirian yang tinggi, (f) memiliki kebebasan dan kemandirian terhadaplingkungan dan kebudayaannya, (g) dapat menghargai dengan rasa hormat dan penuh gairah,(h) dapat mengalami pengalaman puncak, (i ) memiliki rasa keterikatan, solidaritas kemanusiaan yang tinggi, (j) dapat menjalin hubungan pribadi yang wajar, (k) memiliki watak terbuka dan bebas prasangka, (l) memiliki standar kesusilaan tinggi, (m) memiliki rasa humor terpelajar, (n) memiliki kreativitas dalam bidang kehidupan, (o) memiliki otonomi tinggi.
D. Unsur-Unsur Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Adapun Unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar adalah:
a.         Cita-cita atau aspirasi siswa. Motivasi belajar tampak pada keinginan anak sejak kecil. Keberhasilan mencapai keinginan tersebut menumbuhkan kemauan bergiat, bahkan dikemudian hari cita-cita dalam kehidupan. Dari segi emansipasi kemandirian, keinginan yang terpuaskan dapat memperbesar kemauan dan semangat belajar. Dari segi pembelajaran, penguatan dengan hadiah atau juga hukuman akan dapat mengubah keinginan menjadi kemauan, dan kemudian kemauan menjadi cita-cita.
b.         Kemampuan siswa. Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau kecakapan mencapainya. Kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan.
c.         Kondisi siswa. Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani sangat mempengaruhi motivasi belajar.
d.         Kondisi lingkungan siswa Lingkungan siswa berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya, kehidupan kemasyarakatan. Dengan kondisi lingkungan tersebut yang aman, tentram, tertib dan indah maka semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat.
e.         Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran. Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan, pikiran yang mengalami perubahan berkat pengalaman hidup. Pengalaman dengan teman sebayanya berpengaruh pada motivasi dan perilaku belajar.
f.          Upaya guru dalam membelajarkan siswa. Guru adalah seorang pendidik profesional. Ia bergaul setiap hari dengan puluhan atau ratusan siswa. Sebagai pendidik, guru dapat memilil dan memilah yang baik. Partisipasi dan teladan memilih perilaku yang baik tersebut sudah merupakan upaya membelajarkan dan memotivasi siswa.

E. Upaya Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar seorang anak antara lain:
1 Optimalisasi penerapan prinsip belajar
Beberapa syarat yang harus dimiliki seorang guru dalam upaya pembelajaran kepada siswa diantaranya (a) guru telah mempelajari bahan pelajaran, (b) guru telah memahami bagian-bagian yang mudah, sedang dan sukar, (c) guru telah menguasai cara-cara mempelajari bahan, dan (d) guru telah memahami sifat bahan pelajaran.
Beberapa prinsip belajar di antaranya (a) belajar menjadi bermakna bila siswa memahami tujuan belajar, (b) belajar menjadi bermakna bila siswa dihadapkan pada pemecahan masalah yang menantangnya, (c) belajar menjadi bermakna bila guru mampu memusatkan segala kemampuan mental siswa dalam program tertentu, (d) sesuai dengan perkembangan jiwa siswa, (e) belajar bisa menjadi menantang bila siswa memahami prinsip penilaian dan faedah nilai belajarnya.
2. Optimalisasi Unsur Dinamis Belajar dan Pembelajaran
Upaya optimalisasi tersebut antara lain (a) memberi kesempatan pada siswa untuk mengungkapkan hambatan belajarnya, (b) memelihara minat, kemauan, dan semangat belajar siswa, (c) meminta kesempatan pada orang tua siswa agar memberi kesempatan pada siswa mengaktualisasi diri, (d) memanfaatkan unsure-unsur lingkungan, (e) menggunakan waktu secara tertib, (f) merangsang siswa dengan memberi penguat rasa percaya diri
3. Optimalisasi Pemanfaatan, Pengalaman dan Kemampuan Siswa
Beberapa upaya optimalisasi tersebut antara lain (a) menugasi siwa membaca bahan belajar sebelumnya, (b) guru mempelajari hal-hal yang sukar bagi siswa, (c) guru memecahkan dan mencari cara memecahkan hal-hal yang sukar, (d) guru mengajarkan cara memecahkan dan mendidikkan keberanian mengatasi kesukaran, (e) guru mengajak serta siswa mengalami dan mengatasi permasalahan, (f) beri kesempatan siswa yang mampu memecahkan masalah untuk membantu rekannya
4. Pengembangan Cita-cita dan Aspirasi Belajar
Beberapa cara mendidik dan mengembangkan cita-cita belajar antara lain (a) menciptakan suasana belajar yang menggembirakan, (b) mengikut sertakan semua siswa untuk memelihara fasilitas belajar, (c) mengajak serta orang tua siswa memperlengkap fasilitas belajar.

BAB III
PENUTUP
Motivasi adalah sebuah alasan atau dorongan seseorang untuk bertindak. Orang yang tidak mau bertindak sering kali disebut tidak memiliki motivasi. Alasan atau dorongan itu bisa datang dari luar maupun dari dalam diri. Sebenarnya pada dasarnya semua motivasi itu datang dari dalam diri, faktor luar hanyalah pemicu munculnya motivasi tersebut. Motivasi dari luar adalah motivasi yang pemicunya datang dari luar diri kita. Sementara meotivasi dari dalam ialah motivasinya muncul dari inisiatif diri kita.
Pada dasarnya motivasi itu hanya dua, yaitu untuk meraih kenikmatan atau menghindari dari rasa sakit atau kesulitan. Uang bisa menjadi motivasi kenikmatan maupun motivasi menghindari rasa sakit. Jikakita memikirkan uang supaya kita tidak hidup sengsara, maka disini alasan seseorang mencari uang untuk menghindari rasa sakit. Sebaliknya ada orang yang mengejar uang karena ingin menikmati hidup, maka uang sebagai alasan seseorang untuk meraih kenikmatan.


DAFTAR PUSTAKA





www.jamal-alfath.blogspot.com/motivasi/dalam/belajar.html.






No comments:

Post a Comment