BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Agama Islam[1] merupakan Agama yang luar biasa dan tidak ada satupun Agama yang bisa menandinginya di dinia ini. Sala satu bukti keluar biasannya yakni bahwa Agama Islam memiliki sumber hukum yang sangat mulia. Sumber hukum itu ialah Al-Qur'an[2]. Al-Qur'an merupakan firman Allah Swt yang diturunkan kepada nabi dan rasul terakhir Muhammad Saw yang masih bersifat universal, maka dibutuhkanlah perkataan-perkataan dari nabi Muhammad Saw yang bisa menjelaskan hal-hal yang masih bersifat universal itu. Perkataan-perkataan itulah yang disebut dengan Al-Hadits yang menjadi sumber hukum ke-dua di dunia Islam. Dengan berkembagnya zaman, Al-Hadits merupakan sala satu hal yang menjadi permasalahan bagi kaum muslim[3], karena telah jauh dari sumber yang mengatakannya. Permasalahan itu muncul karena adanya musuh-musuh Islam yang ingin menghancurkan Islam dengan cara memunculkan hadits-hadits maudhu'[4]. Oleh sebab itu, muncullah ilmuan-ilmuan yang peduli terhadap keshahihan[5] hadits-hadits tersebut. Diantara mereka adalah Imam Bukhari dan Imam Malik, mereka-mereka inilah yang disebut dengan perawi[6] hadits. Maka telah menjadi kewajiban bagi kaum muslim untuk menghormati mereka. Sala satu cara untuk menghormati mereka yakni dengan cara mengetahui biografi para perawi hadits itu. Agar hal itu bisa menjadi panutan dalam mengarungi samudra kehidupan ini.
1.2 Permasalahan
Di dalam makalah ini, penulis hanya membahas biografi dari dua Imam yang termasyhur[7] yakni Imam Bukhari dan Imam Malik. Berbicara tentang biografi, maka akan timbul pertanyaan-pertanyaan seperti : Kapan mereka lahir? Bagaimana silsilah mereka? Bagaimana pendidikan mereka? Apa-apa saja karangan mereka? dan Kapan merekawafat? Hal-hal inilah yang akan penulis bahas dalam makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Biografi Imam Bukhari
2.1.1 Kelahiran
Imam Bukhari dilahirkan di Bukhara setelah sholat Jum'at, pada tanggal 13 Syawal 194 H[8], bertepatan dengan tanggal 21 Juli 810 M[9].
2.1.2 Silsilah
|
|
|
Skema diatas merupakan silsilah dari Imam Bukhari. Jika disatukan nama beliau adalah Abu Abdullah Muhammad ibnu Ismail ibnu Ibrahim ibnu Al-Mugirah ibnu Bardizbah[10]. Kemudian dikenal sebagai Imam Bukhari[11].
2.1.3 Pendidikan
Imam Bukhari mulai mempelajari hadits pada usia yang masih sangat mudah yakni pada waktu beliau berumur 10 tahun, dalam riwayat lain pada waktu beliau berumur 11 tahun[12]. Sebelum mencapai umur 16 tahun, beliau sudah menghafal kitab Ibnu Mubarak dan Waki', serta memahami pendapat Ahlu Ra'yi (rasionalis) usul dan madzhab mereka[13]. Ketika beliau berumur 16 tahun, beliau mulai melakukan perjalanan-perjalanan ke kota-kota suci. Diantara kota-kota yang pernah beliau kunjungi untuk menuntut ilmu ialah Syam, Mesir, Jazirah[14] dua kali, Basrah empat kali, bemukim di Hijaz enam tahun, Kufah, Baghdad, Naisabur dan lain sebagainya.
2.1.4 Karangan
Imam Bukhari mempunyai cukup banyak karya tulis diantaranya yakni Kazayai Sahaba wa Tabain, Al-Jamius Shahih/Shahih Bukhari, Adabul Mufrad, At-Tarikh As-Sagir, At-Tarikh Al-Awsat, At-Tarikh Al-Kabir, At-Tafsir Al-Kabir, Al-Musnad Al-Kabir, Kitabullah, Raf'ul Yadain fis Sholah, Birrul Walidain, Kitabul Asyrbah, Al-Qiraah Khalfal Iman, Kitab Ad-Duafa, Asami As-Sahabah, Kitab Al-Kuna dan lain sebagainya[15].
2.1.5 Wafat
Imam Bukhari wafat pada malam Idul Fithri tahun 256 H. ketika beliau mencapai usia enam puluh dua tahun. Jenazah beliau dikuburkan di Khartank, nama sebuah desa di Samarkand[16]. Semoga Allah Swt mencurahkan rahmat-Nya kepada Imam Al Bukhari.
2.2 Biografi Imam Malik
2.2.1 Kelahiran
Imam Malik dilahirkan di Zulmarwah[17] di sebelah Utara 'Almadinatul Munawwarah'. Mengenai tahun kelahiran beliau, para ulama berbeda pendapat ada yang mengatakan tahun 90, 94, 95 dan 97 Hijriyah. namun dari reverensi-reverensi yang penulis baca kebanyakan menyebutkan pada tahun 95 H.
2.2.2 Silsilah
Skema diatas merupakan silsilah dari Imam Malik. Jika disatukan nama beliau adalah Abu Abdillah Malik bin Anas bin Malik bin Abi Amir bin Amru bin Ghaiman bin Khutsail bin Amru bin Al Harits Al Ashbahiy Al Humairiy. Nasabnya berakhir pada Ya'rib bin Yasyjub bin Qaththan. Kemudian dikenal sebagai Imam Malik.
2.2.3 Pendidikan
Pada mulanya, Imam Malik bercita-cita ingin menjadi seorang penyanyi namun ibunya menasihati supaya meninggalkan cita-citanya itu dan meminta beliau supaya mempelajari ilmu fiqh. Beliau menerima nasehat itu dengan baik[18].
Imam Malik adalah orang yang sangat sengsara ketika menuntut ilmu. Abul Qasim sahabatnya pernah berkata : Aku pernah bersama Malik semasa mencari ilmu. Pada suatu hari beliau menjual kayu rumahnya untuk membiayai ongkos pendidikannya. Dalam menuntut ilmu, beliau adalah orang yang sangat hati-hati. Sala satu bukti kehati-hatianya yakni Imam Malik tidak menerima hadits (Rawi) yang tidak diketahui tentang pengembaliannya sekalipun pembawa hadits itu dari orang yang baik[19].
2.2.4 Karangan
Imam Malik mewariskan karya tulis yang tidak sedikit. Sala satu karya tulisnya yang sangat terkenal yakni kitab Al-Muwatta[20]. Kitab ini mendapatkan posisi yang sangat terhormat diantara himpunan-himpunan kitab hadits yang langka. Dan peninggalan yang tidak akan dilupakan oleh umat islam ialah bahwa Imam Malik adalah pendiri mazhab Maliki[21].
2.2.5 Wafat
Imam Malik wafat di Madinah pada tanggal 12 Rabi'ul Awal tahun 179 H. Jenazah beliau dikuburkan di tanah pekuburan Al-Baqi'. Semoga Allah Swt meridhoi Imam Malik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan-penjelasan di atas, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
o Imam Bukhari dan Imam Malik adalah ulama yang sangat luar biasa apalagi dalam bidang hadits.
o Imam Bukhari dan Imam Malik adalah ulama yang sangat sengsara ketika menuntut ilmu.
o Imam Bukhari dan Imam Malik adalah ulama yang telah banyak berkiprah dalam bidang hadits dan telah banyak mewariskan kitab-kitab yang sangat bermanfaat bagi ilmuan zaman sekarang.
o Imam Bukhari adalah ulama yang telah menyusun kitab Al-Jamius Shahih/Shahih Bukhari, yang kesemua hadits di dalamnya sudah terjamin keshahihannya.
o Imam Malik adalah ulama yang menyusun kitab Al-Muwatta yang sangat terkenal sekalihus pendiri mazhab maliki.
3.2 Kritik dan Saran
Penulis menyadari, dalam makalah ini masih terlalu banyak kekurangan-kekurangan. Oleh sebab itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis butuhkan guna perbaikan dimasa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Syuhbah, M. M. Dr. kutubus Sittah, t.kt.: Pustaka Progresif, 1969
Ahmad, Jamil. K.H. Seratus Muslim Terkemuka, Jakarta : Pustaka Firdaus, 2003
Asy-Syurbasi, Ahmad. Dr. Sejarah dan Biografi Empat Imam Mazhab : Hanafi, Maliki, Syafi'i, Hambali, Semarang : Amzah, 2004.
Artikel yang membantu, post donk artikel2 lain yang membantu kami2 mengerjakan tugas kuliah.
ReplyDeleteKunjungi juga ya blog sy http://brillyelrasheed.blogspot.com atau http://sby-corporation.blogspot.com.
Terima kasih sahabat Brilly telah berkungjung, Berikut telah disajikan bahan kuliah lainnya. Saya telah mengunjungi blog anda, kembangkan trus UKM anda sobat. Semoga semakin berjaya.
ReplyDelete