Welcome to www.jamal.com
go to my homepage
Go to homepage
WELLCOME TO SITUS LO HULONDHALO

Tuesday, May 27, 2014

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT POHUWATO



BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya implementasi otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab sebagaimana amanat UU Nomor 32 Tahun 2004 adalah membuka peluang bagi daerah provinsi, kabupaten/kota untuk mengembangkan kreatifitas dan inovasi dalam menata dan membangun daerahnya. Oleh karena itu, keberhasilan otonomi daerah sangat tergantung pada keterampilan, kedisiplinan dan rasa bertanggung jawab pemerintah daerah dalam meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat.
Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional untuk tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat menwujudkan derajat kesehatan yang optimal. Selaras dengan tujuan pembangunan kesehatan adalah terdapatnya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional, untuk itu perlu ditingkatkan upaya guna memperluas dan meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan mutu yang baik dan biaya yang terjangkau.
Rumah Sakit sebagai salah satu sub sistem pelayanan kesehatan memberikan dua jenis pelayanan kepada masyarakat, yaitu pelayanan kesehatan dan pelayanan administrasi. Pelayanan kesehatan mencakup pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, rehabilitasi medik dan pelayanan perawatan. Pelayanan tersebut dilaksanakan melalui unit gawat darurat, unit rawat jalan dan unit rawat inap. Rumah Sakit merupakan insitusi yang komplek, dinamis dan kompetitif, padat modal, padat karya yang multi disiplin, serta padat teknologi dan dipengaruhi lingkungan yang selalu berubah. Rumah Sakit secara konsisten tetap dituntut untuk menjalankan misinya sebagai institusi pelayanan sosial dengan mengutamakan pelayanan kepada masyarakat.
Sejalan dengan fungsinya menurut SK Menteri Kesehatan RI No/983/Menkes/SK/X11/1992 menyebutkan bahwa Rumah Sakit umum adalah Rumah Sakit yang memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat dasar, spesialis dan subspesialis. Rumah Sakit ini mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat. dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.[1]
Peningkatan kualitas jasa kesehatan dapat diterapkan dengan melalui berbagai cara yaitu : Pengembangan organisasi dan perilaku manajemen. Gugus Kendali Mutu (GKM), gerakan organisasi tempat kerja, survei kepuasan pelanggan, dan jaminan kualitas. Kunci utama dalam mengelola mutu jasa yang baik adalah adanya kemudahan dalam mengakses dan berkomunikasi, kompetensi karyawan yang dapat diandalkan, kesopanan dan kredibilitas yang tinggi, jaminan jasa pelayanan kesehatan dengan reabilitas dan keberwujudan, dan adanya kecepatan dalam menanggapi berbagai keluhan dan masalah dari konsumen, tidak saja dengan pemenuhan fasilitas yang lengkap dan memadai, kelengkapan paralatan dan alat-alat dan pemberian harga yang relatif terjangkau bagi semua kalangan masyarakat Kepuasan konsumen menjadi modal utama dalam usaha memenangkan dan tetap dapat bertahan dalam persaingan sekaligus sebagai faktor penting bagi kelangsungan hidup suatu rumah sakit.[2]
Namun isu yang berkembang dan terjadi saat ini berdasarkan kepemilikannya, rumah sakit dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu rumah sakit milik pemerintah dan rumah sakit milik swasta. Rumah sakit pemerintah adalah rumah sakit yang didirikan dan dikelola oleh pemerintah sepenuhnya, yang memiliki keunggulan diantaranya adalah biaya yang dibebankan kepada pasien lebih murah jika dibandingkan dengan rumah sakit swasta, adanya pelayanan berupa kartu Askes, Jamsostek, dan kartu sehat bagi keluarga tidak mampu, dan pemberian obat yang relative murah, akan tetapi pada saat tertentu pihak rumah sakit pemerintah juga memberikan obat yang relatif mahal. Sedangkan rumah sakit swasta adalah rumah sakit yang didirikan dan dikelola oleh pihak swasta. Keunggulan yang dimiliki rumah sakit swasta adalah dalam pemberian fasilitas yang lengkap kepada pasien, kualitas jasa pelayanan yang lebih bermutu jika dibandingkan dengan rumah sakit pemerintah, pelayanan kepada pasien yang baik dan tidak lamban.
Khusus pada instansi di lingkungan Rumah Sakit Pohuwato yang merupakan  rumah sakit milik pemerintah penerapan budaya pelayanan prima perlu di terapkan  dengan sungguh-sungguh apalagi dalam era globalisasi dan informasi seperti saat ini, semua kegiatan/usaha yang berorientasi pada pelayanan masyarakat dituntut untuk meberikan servis/pelayanan yang prima yang ditunjang dengan SDM yang profesional, Visi dan Misi yang transparan, serta fasilitas yang memadai.
Berdasarkan obervasi awal penulis diketemukan bahwa di Rumah Sakit Pohuwato pelaksanaan pelayanan kepada pelanggan telah berjalan. Namun hal tersebut tidak sepenuhnya sejalan dengan konsep pelayanan prima. Hal ini didasari oleh beberapa pasien yang masih mengeluhkan kurangnya pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit dalam menangani pasien yang sakit. Maka Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik untuk penulis bermaksud untuk mengkaji lebih banyak mengenai pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien di Rumah Sakit Pohuwato.

B.    Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka fokus masalah yang hendak dibahas dalam skripsi ini adalah bagaimana pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien di Rumah Sakit Pohuwato? Adapun sub pokok bahasan adalah :
1.      Bagaimana kualitas pelayanan di Rumah Sakit Pohuwato?
2.      Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien di Rumah Sakit Pohuwato?
3.      Faktor-Faktor apa yang mempengaruhi kepuasan pasien di Rumah Sakit Pohuwato?

C.  Pengertian Judul Dan Definisi Operasional
Adapun yang menjadi definisi operasional dalam penelitian ini yang terdapat dalam judul adalah sebagai berikut :
1.      Pengaruh: daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang.[3]
2.      Pelayanan; usaha melayani kebutuhan orang lain.[4]
3.      Kepuasan: Perihal (yang bersifat) puas, kesenangan, kelegaan dan sebagainya.[5] Maksudnya adalah kesenangan atau kepuasan dan kenyamanan yang dirasakan oleh pasien atas pelayan yang diberikan. Dalam hal ini, apabila seorang pasien tersenyum, tertawa, dan berkata tentang hal-hal yang positif, maka berarti pelanggan tersebut puas dan bahagia.
Berdasarkan pengertian judul tersebut, maka secara operasional judul skripsi ini membahas tentang bagaimana pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien di Rumah Sakit Pohuwato.

D.  Tujuan Dan Kegunaan Penelitian
  1. Tujuan Penelitian
            Adapun  yang menjadi tujuan penelitan ini adalah sebagai berikut :
a.       Untuk mengetahui kualitas pelayanan berdasarkan kecepatan dan ketepatan, keakuratan dan etika pelayanan di Rumah Sakit Pohuwato.
b.      Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien di Rumah Sakit Pohuwato.
c.       Untuk mengetahui Faktor-Faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien di Rumah Sakit Pohuwato

2.    Kegunaan Penelitian
                 
1)      Bagi Rumah Sakit Pohuwato, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat serta menjadi rujukan bagi peningkatan kualitas pelayanan prima kepada pasien.
2)      Bagi karyawan/pegawai terkait. Diharapkan hasil penelitian ini membawa pengaruh besar terhadap sistem pelaksanaan pelayanan dan berdampak pada kepuasan pasien.
                


Oleh: Abdul Rauf Mayang,SE. Penelitian Sederhana.
Bab II-BAB III Tidak dipublikasikan, Penelitian tidak dilanjutkan karena keterbatasan Dana Penelitian.
Anda bisa mengambil judul ini sebagai skripsi atau referensi skripsi anda.



                [1] SK Menteri Kesehatan Republik Indonesia. No/983/Menkes/SK/X11/1992,
                [2] Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. (Jakarta: Salemba Empat. 2002), h. 105.
                [3] Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta, Balai Pustaka, 2008), h. 1021.  

                [4] Ibid, h. 1009.

                6 Ibid, h. 902.

No comments:

Post a Comment