Kurikulum pada dasarnya merupakan suatu sistem (system), artinya kurikulum tersebut merupakan suatu kesatuan atau totalitas yang terdiri dari beberapa komponen, di mana antara komponen satu dengan komponen lainnya saling berhubungan dan saling mempengaruhi dalam rangka mencapai tujuan. Komponen-komponen kurikulum tersebut, yaitu tujuan, isi/materi, strategi pembelajaran dan evaluasi.
a. Tujuan kurikulum menggambarkan kualitas manusia yang diharapkan terbina dari suatu proses pendidikan. Dengan demikian suatu tujuan memberikan petunjuk mengenai arah perubahan yang dicita-citakan dari suatu kurikulum. Tujuan yang jelas akan memberi petunjuk yang jelas pula terhadap pemilihan isi/bahan ajar, strategi pembelajaran, media, dan evaluasi. Bahkan dalam berbagai model pengembangan kurikulum, tujuan dianggap sebagai dasar, arah, dan patokan dalam menentukan komponen- komponen yang lainnya. Tujuan yang harus dicapai dalam pendidikan di Indonesia bersifat hierarkis, yang terdiri atas Tujuan Pendidikan Nasional, Tujuan Institusional, Tujuan Mata Pelajaran, dan Tujuan Instruksional (Umum dan Khusus).
b. Isi/materi kurikulum menempati posisi yang penting dan turut menentukan kwalitas pendidikan. Secara umum isi/materi kurikulum merupakan pengetahuan ilmiah yang terdiri atas fakta, konsep, prinsip, dan keterampilan yang diperlukan oleh siswa. Strategi pembelajaran merupakan bagian integral dalam pengkajian tentang kurikulum, berkaitan dengan siasat, cara atau sistem penyampaian isi kurikulum. Pada dasarnya ada dua jenis strategi pembelajaran, yaitu yang berorientasi kepada guru, dan yang berorientasi pada siswa.
c. Komponen evaluasi ditujukan untuk menilai pencapaian tujuan kurikulum dan menilai proses implementasikurikulum secara keseluruhan. Hasil evaluasi kurikulum dapat dijadikan umpan balik untuk mengadakan perbaikan dan penyempurnaan kurikulum. Selain itu, hasil evaluasi dapat dijadikan sebagai masukan dalam penentuan kebijakan-kebijakan
Langkah-langkah pengembangan kurikulum dalam hal ini bersifat mikro, yaitu berkisar pada kepentigan bagaimana guru mengajar. Menurut Gerlach dan Ely ada sepuluh langkah yang harus ditempuh dalam pengembangan kurikulum oleh guru, antara lain :
1. Langkah 1 : merumuskan materi
Tujuan pendidikan harus dirumuskan dalam bentuk kemampuan yang perlu dimiliki oleh peserta didik pada jenjang belajar tertentu.
2. Langkah 2 : menentukan tujuan
Rancangan materi yang disusun harus sesuai dengan tujuan pendidikan yang hendak dicapai. Isi materi berbeda-beda berdasarkan sekolah, tingkat kelas, bidang studi atau mata pelajaran.
3. Langkah 3 : mengukur kemampuan awal
Pengukuran kemampuan awal bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang telah dimiliki peserta didik sebelum menempuh mata pelajaran tertentu. Dalam hal ini guru berkepentingan dengan kondisi kemampuan awal peserta didik agar dapat memberi materi secara tepat dan sesuai. Penentuan kemampuan awal peserta didik dilakukan dengan menggunakan tes.
4. Langkah 4 : menentukan isi atau materi
Pada langkah ini guru menentukan isi atau materi belajar yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Penentuan isi atau materi berdasarkan kondisi sekolah, tingkat kelas, kemampuan peserta didik, dan relevansinya dalam konteks kekinian.
5. Langkah 5 : pengorganisasian kelompok
Pengorganisasian kelompok-kelompok belajar perlu dilakukan sesuai dengan isi atau materi yang telah ditentukan, jumlah peserta didik, besarnya kapasitas kelas, dan waktu yang tersedia.
6. Langkah 6 : mengalokasikan waktu
Pengalokasian waktu ini merupakan waktu yang dibutuhkan oleh guru untuk mengajar dan juga waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk menguasai tujuan tertentu.
7. Langkah 7 : mengalokasikan ruang/tempat
Berdasarkan alternatif pengelompokan belajar, selanjutnya ditentukan alokasi ruang dengan mempertimbangkan tujuan yang hendak dicapai, cara belajar, materi yang akan diajarkan, serta jumlah dan kondisi ruangan yang dibutuhkan atau tersedia.
8. Langkah 8 : memilih sumber belajar
Sumber belajar merupakan rujukan, objek, dan bahan yang digunakan untuk kegiatan pendidikan. Sumber belajar bisa berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penentuan sumber belajar dilakukan berdasarkan tujuan dan materi.
9. Langkah 9 : mengevaluasi perilaku
Kegiatan pendidikan adalah interaksi antara peserta didik dan guru, juga peserta didik dan media pendidikan. Hasil pendidikan tampak pada perubahan perilaku peserta didik pada akhir kegiatan pendidikan. Upaya pendidikan dikatakan berhasil atau tidak berhasil setelah dilakukan evaluasi terhadap perubahan perilaku peserta didik.
10. Langkah 10 : menganalisis umpan balik
Analisis umpan balik merupakan langkah akhir dalam model pengembangan kurikulum ini. Dalam langkah ini guru mencari dan menganalisis data atau informasi (masukan dari peserta didik) untuk perbaikan proses belajar mengajar selanjutnya.
Kurikulum tidak bisa jalan tanpa pendidikan karena pendidikan merupakan suatu aktif proses dalam si pelajat untuk membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima kucuran ceramah guru tentang pengetahuan. Sehingga, jika pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar.
No comments:
Post a Comment