Masyarakat adalah masyarakat yang
dinamis dan aktif berpartisipasi dalam membangun diri mereka, tidak
menggantungkan hidupnya pada belas kasihan orang lain. Mereka memiliki pola
pikir, memiliki wawasan berpikir yang luas, cepat dalam mengadopsi inovasi,
toleransi dan menghindarkan diri dari konflik sosial. Hal ini dapat terwujud
berkat aktualisasi pendidikan yang telah membekali mereka dengan perilaku yang baik,
pengetahuan sikap dan keterampilan.
1. Pemberdayaan Masyarakat oleh
aparatur pemerintah daerah
Tujuan utama pemberdayaan adalah
memperkuat kekuasaan masyarakat khususnya kelompok lemah yang memiliki
ketidakberdayaan, baik karena kondisi internal (misalnya persepsi mereka
sendiri), maupun karena kondisi eksternal (misalnya ditindas oleh struktur
social yang tidak adil.
Proses pemberdayaan masyarakat atau
kelompok-kelompok kurang mampu dilakukan mulai dari tataran kebijakan dan
perencanaan, tindakan social politik, hingga secara langsung melalui pendidikan
dan penyadaran.
a.
Pemberdayaan melalui kebijakan dan perencanaan
Dilakukan dengan merubah struktur
dan institusi-institusi yang ada agar terjadi akses yang sesuai dengan
sumber-sumber dan pelayanan-pelayanan, serta munculnya partisipasi dalam
kehidupan masyarakat.
b.
Pemberdayaan melalui aksi social dan politik
Menekankan pada pentingnya
perjuangan dan perubahan politik untuk meningkatkan keberdayaan yang lebih
efektif, dimana masyarakat dapat dilibatkan untuk melakukan aksi-aksi langsung.
c.
Pemberdayaan melalui pendidikan dan penyadaran
Menekankan pada pentingnya proses
pendidikan sehingga pihak yang diberdayakan memperoleh kemampuan-kemampuan.
Cara ini dilakukan dengan memberikan pengetahuan akan berbagai hal yang menjadi
kendali baik structural maupun kendala-kendala kemasyarakatan, juga memberikan
keterampilan untuk berkarya secara efektif menuju perubahan.
Pengembangan masyarakat secara
terpadu mutlak harus dilakukan. Tidak ada alasan untuk mengatakan bahwa berbagai
tindakan untuk memberdayakan masyarakat tidak bisa disinergiskan. Namun
pengertian terpadu tidak berarti semua jenis kegiatan pemberdayaan dilakukan
secara serentak. Pengembangan masyarakat secara terpadu dapat digambarkan
sebagai serangkaian kegiatan pemberdayaan yang dilakukan secara sistematis dan
saling melengkapi.
Pemberdayaan bukanlah program yang
dapat dilaksanakan dalam jangka waktu singkat atau bersifat temporer.
Pemberdayaan harus dilaksanakan secara berkesinambungan dengan terus mengembangkan
jenis-jenis kegiatan yang paling tepat untuk komunitas. Meskipun telaahan
mengenai program pemberdayaan banyak mengemukakan kelemahan-kelemahan yang
terjadi dalam pelaksanaan program dan ketidakberhasilan kelompok sasaran untuk
mencapai tujuan namun harus diakui juga bahwa ada banyak program pemberdayaan
yang berhasil dan mencapai tujuan yang ditetapkan.
2. Pengelolaan Data Program Pemberdayaan Masyarakat oleh aparatur pemerintah daerah
Dalam konteks penyelenggaraan Pemerintahan
Provinsi Gorontalo khususnya Pemerintah Kabupaten, pengelolaan data
mikro kependudukan/keluarga pada kelompok-kelompok pemberdayan masyarakat
menjadi sangat penting, terutama yang menyangkut data administrasi
kependudukan, data keluarga sejahtera dan data rumah tangga miskin. Agar semua
sistem data tersebut berjalan secara efektif, maka perlu didukung adanya
ketersediaan sarana, baik yang berupa instrument pencatatan-pelaporan, dan
peng-administrasian, maupun sarana kerja, seperti perangkat teknologi informasi,
sarana transportasi, meubelair dan lain-lain.
Begitu pentingnya data, maka data
dapat dipergunakan untuk mengidentifikasikan dan menentukan masalah yang
dihadapi, menentukan sasaran dan bentuk kegiatan yang akan diintervensi,
mementukan alokasi sumber-sumber yang tersedia, serta keperluan pemantauan,
pengendalian, dan evaluasi program maupun kegiatan. Dengan adanya data yang
lengkap dan handal, diharapkan semua program, terutama dalam Pos Pemberdayaan
Keluarga (POSDAYA), akan berjalan secara berdaya-guna dan berhasil-guna dalam
tujuan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) serta pencapaian sasaran
Millennium Development Goal’s (MDGs).
Agar kebijakan pemerintah dalam
bidang data kependudukan/keluarga dapat lebih diimplementasikan secara
intensif, dan mutu sumber daya manusia pengelola data dapat lebih ditingkatkan,
serta partisipasi masyarakat dapat lebih tinggi secara berkelanjutan, sehingga
efektivitas pengelolaan data mikro kependudukan/keluarga pada POSDAYA lebih
terjamin, maka diperlukan adanya penyediaan sarana, dana, dan tenaga
pencatatan, pengelolaan, penyajian dan pemanfaatan data pada POSDAYA secara
memadai untuk memenuhi kebutuhan yang rasional. beberapa daerah telah
mulai mengembangkan pembangunan yang berbasis keluarga di tingkat pedesaan dan
pedukuhan secara terpadu, melalui pendekatan pemberdayaan fungsi-fungsi
keluarga dalam forum / lembaga Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya).
Berdasarkan kajian, pengelolaan data
mikro kependudukan/keluarga pada Pos Pemberdayaan Keluarga dan pada kelompok-kelompok
masyarakat, merupakan model yang sesuai dengan kondisi kemajuan sosial ekonomi
dan variasi budaya masyarakat Indonesia, khususnya di kabupaten Boalemo. Hal
ini sangat penting terutama dikaitkan dengan pelaksanaan prinsip-prinsip
penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance). Khususnya dalam
prinsip community-owned government yang menjadi bagian dari implementasi
paradigma reinventing government.
Implementasi Kebijakan di bidang
data mikro kependudukan/ keluarga dalam rangka sosialisasi dan penyuluhan
berbagai peraturan perundang-undangan, merupakan kunci dari keberhasilan
administrasi kependudukan. Dalam menentukan efektivitas pengelolaan data,
partisipasi masyarakat dalam mengelola data merupakan hal sangat dominan, hal
ini didasarkan pada kenyataan bahwa jajaran pemerintahan, khususnya SKPD dan
instansi terkait lainnya, selalu berkait dengan pemanfaatan data mikro
kependudukan/keluarga. Pemerintah daerah dalam implementasi kebijakan
pembangunan dan pelayanan publik bersama stakeholder lainnya dapat berperan
dalam menjaga dan memelihara momentum serta meningkatkan partisipasi
masyarakat, dengan cara memberikan dorongan dan perhatian yang besar terhadap
pengelolaan data.
mantap postingannya pak
ReplyDelete