Hakikat
manusia dan manusia seutuhnya memberikan gambaran mengenai tuntutan terhadap
perikehidupan manusia dan potensi yang ada pada diri manusia. Manusia dituntut
untuk mampu mengembangkan dan menyesuaikan diri terhadap masyarakat.dan untuk
itu memang manusia telah dilengkapi dengan berbagai potensi, baik potensi yang
berkenaan dengan keindahan dan ketinggian derajat kemanusiaannya maupun yang
berkenaan dengan dimensi kemanusiaannya itu, yang memungkinkannya untuk
memenuhi tuntutan masyarakat tersebut. Pemenuhan terhadap tuntutan perkembangan
masyarakat sekaligus memerlukan pengembangan individu warga masyarakat secara
serasi, selaras dan seimbang.
Sebagaimana
telah dikemukakan, bahwa pengembangan kemanusiaan seutuhnya hendaknya mencapai
pribadi-pribadi peserta didik yang pendiriannya
matang, dengan kemampuan sosial yang menyejukkan, kesusilaan yang tinggi, dan
keimanan serta ketakwaan yang dalam.
Untuk hal
tersebut, maka konseling memberikan peranan yang sangat penting. Terlebih lagi
dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa. Ada beberapa faktor yang
menyebabkan pentingnya konseling dilakukan kepada peserta didik disekolah.
Faktor-faktor tersebut, yaitu :
1.
Pada diri individu terdapat masa–masa kritis dalam tiap
masa perkembangan individu, terutama dalam masa remaja.
2.
Pada kondisi luar individu seperti kondisi teknologi
yang berkembang pesat, kondisi nilai-nilai demokratis, nilai-nilai humanistik,
nilai-nilai etika pergaulan, kondisi struktural dan kebidangan dalam dan lapangan kerja.12
Labih lanjut
lagi, S. Narayana mengemukakan pentingnya Konseling disebabkan oleh beberapa
indikator, yakni :
Konseling
sangat diperlukan karena factor-faktor seperti kepesatan industrialisasi,
peningkatan pengetahuan, ledakan penduduk, urbanisasi, pergolakan ekonomi,
inovasi-inovasi, teknologi, ketidak seimbangan ekologi, kompetisi berlebihgan,
birokrasi impersonal, pertambahan pesat konsumsi sumber-sumber daya, ketakutan
akan datangnya bencana alam, dan sebagainya.13
Bruce
Shertzer dan Shelly C. Stone, mengemukakan ada beberapa faktor yang menyebabkan
pentingnya Konseling dilakukan bagi peserta didik di Sekolah, sebagai upaya
meningkatkan prestasi siwa,adalah :
a.
Dalam menghadapi saat – saat krisis yang dapat terjadi,
misalnya kurangnya belajar, kegagalan sekolah, kegagalan pergaulan, penyalahgunaan
obat terlarang.
b.
Adanya kesulitan pemahaman diri dan lingkungan untuk
arah diri dan pengambilan keputusan dalam sekolah, dan pergaulan sosial.
c.
Mencegah sedapat mungkin kesulitan yang dihadapi dalam
pergaulan seksual.
d.
Dalam menopang kelancaran perkembangan individual siswa
seperti perkembangan kemandirian, percaya diri,citra-diri, perkembangan karir
dan perkembangan akademik.14
Adapun
pentingnya konseling dilakukan bagi peserta didik, menurut C.H Patterson,
disebabkan pada beberapa ciri khas,
1. Konseling
berurusan dengan upaya mempengaruhi perubahan tingkah laku secara sadar pada
klien.
2.
Tujuan konseling adalah mendapatkan kondisi-kondisi
yang memudahkan perubahan secara sadar.
3.
Sebagaimana dalam semua hubungan, terdapat
pembatasan-pembatasan tertentu bagi konseling.
4.
Kondisi-kondisi yang memudahkan perubahan tingkah laku
diperoleh melalui interviu-interviu.
5.
Mendengarkan dengan penuh perhatian berlangsung dalam
konseling.
6.
Konselor memahami kliennya.
7.
Keberadaan konseling bersifat pribadi (privacy) dan diskusi atau pembicaraan
bersifat rahasia, dasarnya bersifat rahasia (comfidential).14
Kenyataan yang sering dijumpai adalah keadaan
pribadi yang kurang berkembang dan rapuh, kesosialan yang panas dan sangar,
kesusilaan yang rendah, dan keimanan serta ketakwaan yang dangkal. Sehubungan
dengan hal itu dalam proses pendidikan banyak dijumpai permasalahan yang
dialami oleh siswa selaku peserta didik. Hal ini mengakibatkan potensi yang
terdapat pada diri mereka tidak berkembang secara optimal, siswa yang berbakat
tidak dapat mengembangkan bakatnya, siswa yang kecerdasannya tinggi kurang
mendapatkan rangsangan dan fasilitas pendidikan sehingga bakat dan kecerdasan
yang merupakan karunia Tuhan yang tak ternilai harganya itu menjadi terbuang
sia-sia. Siswa yang kurang beruntung tidak memiliki bakat tertentu dan yang
kecerdasan tidak cukup tinggi lebih tersia-sia lagi perkembangannya. Pelayanan
khusus kepada siswa kurang diberikan sehingga mereka makin tidak mampu mengejar
tuntutan pelajaran pada tingkat yang lebih rendah sekalipun.
Tingkat
kenakalan remaja dan perkelahian pelajar yang semakin meningkat menunjukkan
gejala kurang berkembangnya dimensi sosial dan dimensi kesusilaan para siswa.
Demikian juga kurangnya penghayatan terhadap nilai-nilai ketuhanan dan
praktek-praktek kehidupan yang tiada didasarkan atas kaidah-kaidah agama
menggambarkan kurang mantapnya pengembangan dimensi keagamaan. Permasalahan
yang banyak terjadi di masyarakat, seperti pertengkaran antar warga masyarakat,
rendahnya disiplin kerja, pengangguran, pencurian, perjudian, kumpul kebo, dan
sebagainya merupakan gejala rendahnya pengembangan dimensi kemanusiaan.
Adapun
sumber permasalahan yang dihadapi oleh siswa diantaranya adalah masalah yang
berada diluar diri mereka sendiri yakni sikap orang tua dan anggota
keluarga,keadaan keluarga secara keseluruhan,pengaruh film televisi–video,
iklim kekerasan dan kekurangan kedisiplinan yang berlangsung di masyarakat,
kelompok-kelompok sebaya yang bertindak menyimpan dari berbagai faktor negatif
lainnya dalam kehidupan sosial diluar sekolah semuanya menunjang timbulnya
masalah pada anak-anak yang keberadaan mereka berpredikat sebagai pelajar.
Meskipun
demikian, cukup disadari pula bahwa suasana kelas dan sekolah secara
keseluruhan yang kering dan mandul, hubungan murid-murid dan guru yang rapuh
dan keras, merajalelanya ketidak acuan, tuntutan akan kepatuhan yang mutlak dan
peniruan yang membabi buta persaingan yang tidak sehat, pola tingkah laku yang
serba tunggal dan tiada demokratis, dan lain sebagainya, semuanya akan menjegal
kesehatan mental anak didik.
Persoalan
di atas membutuhkan pemecahan yang sangat serius dalam membangun sumber daya
manusia bangsa Indonesia. Konseling adalah merupakan jawaban dari permasalahan
yang ditimbulkan akibat berbagai faktor sebagai dampak dari lajunya Ilmu
pengetahuan dan teknologi dewasa ini. Oleh karena itu konseling telah
mengarahkan dalam rangka menemukan pribadi siswa. Hal ini dimaksudkan untuk
membantu siswa mengenal kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirinya sendiri.
Dalam proses konseling, konselor/guru BK mengarahkan dan membantu siswa agar dapat menyesuaikan dirinya dengan
lingkungan sosial, ekonomi budaya serta
alam yang ada. Oleh karena itu pentingnya konseling terhadap siswa sebagai upaya untuk membimbing siswa agar
dapat merencanakan masa depan untuk mempersiapkan diri membangun karir yang
lebih cerah dan gemilang di masa mendatang.
12
Andi Mappiare, Pengantar Bimbingan dan
Konseling di Sekolah, (Surabaya : Usaha Nasional,1984) h. 100
13 Andi Mappiare, Pengantar
Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Surabaya : Usaha Nasional, 1984) h.
100
14
Bruce Shertzer dan Shelly C. Stone, Fundamentals
of Counseling, (Boston : Hougten Mifflin Company, 1974) h. 22
14 C.H
Patterson, The Counselor in The School
(New York, McGraw-Hill Book Company,1967) h. 219
posting yang sarat informasi
ReplyDeleteTerima kasih sahabat Ari
DeleteMaaff baru bisa ngbelas seluruh komentarnya.
Sering berkunjung ya..