Welcome to www.jamal.com
go to my homepage
Go to homepage
WELLCOME TO SITUS LO HULONDHALO

Monday, June 20, 2011

Macam-macam Motivasi

Telah dikemukakan di atas tentang pengertian motivasi yang pada dasarnya adalah suatu rangsangan untuk  mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Kemudian dalam hubungannya dengan motivasi yang dikemukakan di atas, dalam uraian berikut ini akan penulis kemukakan tentang macam-macam motivasi, Para ahli mengemukakan bahwa dilihat dari berbagai sudut pandang motivasi berbagai macam atau jenis. Adapun macam-macam motivasi tersebut sebagai berikut :
            Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya :

a.       Motif-motif bawaan.
Yang dimaksud dengan motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari. Sebagai contoh misalnya : dorongan untuk makan, dorongan untuk minum, dorongan untuk bekerja, untuk beristirahat, dorongan seksual. Motif-motif ini seringkali disebut motif-motif yang disyaratkan secara biologis. Relevan dengan ini, maka Arden N. Frandsen memberi istilah jenis motif Physiological drives.
b.      Motif-motif yang dipelajari.
Maksudnya motif-motif yang timbul karena dipelajari. Sebagai contoh : dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu pengetahuan, dorongan untuk mengajar sesuatu di dalam masyarakat. Motif-motif ini seringkali disebut dengan motif-motif yang diisyaratkan secara sosial. Sebab manusia hidup dalam lingkungan sosial dengan sesama manusia yang lain, sehingga motivasi itu terbentuk. Frandsen mengistilahkan dengan affiliative needs. Sebab justru dengan kemampuan berhubungan, kerja sama di dalam masyarakat tercapailah suatu kepuasan diri. Sehingga manusia perlu mengembangkan sifat-sifat ’ramah, kooperatif, membina hubungan baik dengan sesama, apalagi orang tua dan guru. Dalam kegiatan belajar mengajar, hal ini dapat membantu dalam usaha mencapai prestasi.
            Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis :
c.       Motif atau kebutuhan organis, meliputi misalnya: kebutuhan untuk minum,makan, bernapas, seksual, berbuat dan kebutuhan untuk beristirahat. Ini sesuai dengan jenis Physiological drives dari Frandsen seperti telah di singgung di depan.
d.      Motif-motif darurat. Yang termasuk dalam jenis motif ini antara lain: dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, untuk berusaha, untuk memburu. Jelasnya motivasi jenis ini timbul karena rangsangan dari luar.
e.       Motif-motif objektif. Dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk melakukan eksplorasi, melakukan manipulasi, untuk menaruh minat. Motif-motif ini muncul karena dorongan untuk dapat menghadapi dunis luar secara efektif.
            Motivasi jasmaniah dan rohaniah
Ada beberapa ahli yang menggolongkan jenis motivasi itu menjadi dua jenis yakni motivasi jasmaniah di motivasi rohaniah. Yang termasuk motivasi jasmani seperti misalnya: refleks, insting otomatis, nafsu. Sedngkan yang termasuk motivasi rohaniah adalah kemauan.
Soal kemauan itu pada setiap diri manusia terbentuk melalu empat momen.
-        Momen timbulnya alasan.
Sebagai contoh seorang pemuda yang sedang giat berlatih olahraga untuk menghadapi  suatu porseni di sekolahnya, tetapi tiba-tiba disuruh ibunya untuk mengantarkan seseorang tamu membeli tiket karena tamu itu mau kembali ke Jakarta. Si pemuda itu kemudian mengantarkan tamu tersebut. Dalam hal ini si pemuda tadi timbul alasan baru untuk melakukan sesuatu kegiatan (kegiatan mengantar). Alasan baru itu bisa karena untuk menghormat tamu atau mungkin keinginan untuk tidak mengecewakan ibunya.
-        Momen pilih.
Momen pilih, maksudnya dalam keadaan pada waktu ada alternatif-alternatif yang mengakibatkan persaingan di antara alternatif atau alasan-alasan itu. Kemudian seseorang menimbang-nimbang dari berbagai alternatif untuk kemudian menentukan pilhan alternatif yang akan dikerjakan.
-        Momen putusan
Dalam persaingan antar berbagai alasan, sudah barang tentu akan berakhr dengan dipilihnya satu alternatif yang dipilih inilah yang menjadi putusan untuk dikerjakan.
a.       Momen terbentuknya kemauan
Kalau seseorang sudah menetapkan satu putusan untuk dikerjakan, timbullah dorongan pada diri seseorang untuk bertindak, melaksanakan putusan itu.

            Motivasi intrinsik dan ekstrinsik
a.   Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu sebagai contoh seseorang yang senang membaca, tidak usah ada yang menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk dibacanya. Kemudian kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya (misalnya kegiatan belajar), maka yang dimaksud dengan motivasi intrinsik ini adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung didalam perbuatan belajar itu sendiri. Sebagai contoh konkret, seorang siswa itu melakukan belajar, karena betul-betul aingin mendapat pengetahuan, nilai atau keterampilan agar dapat berubah tingkah lakunya secara konstruktif, tidak karena tujuan yang lain-lain. Instrinsik motivation are inherent in the learning situations and meet pupil-needs and purposes. Itulah sebabnya motivasi yang didalamnya aktivitas belajar mulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari dalam diri dan secara mutlak berkait dengan aktifitas belajarnya. Seperti tadi dicontohkan bahwa seseorang belajar, memang benar-benar ingin mengetahui segala sesuatunya, bukan karena ingin pujian atau ganjaran.
b.      Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Sebagai cotoh seseorang itu belajar, karena tehu besok peginya akan ujian dengan harapan mendapatkan nilai baik, sehingga akan dipuji oleh pacarnya atau temannya. Jadi yang penting bukan karena belajar ingin mengetahui sesuatu, tetapi ingin mendapatkan nilai yang baik, atau agar mendapat hadiah. Jadi kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan  yang dilakukannya, tidak secara langsung bergayut dengan esensi apa yang dilakukannya itu. Oleh karena itu, motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitang dengan aktivitas belajar.[1]

      Apabila kita memperhatikan keempat macam motivasi seperti disebut diatas, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa motivasi meliputi semua kehidupan manusia baik lahir maupun batin, karena adanya motivasi manusia beraktivitas. Dengan demikian dalam hubungannya dengan kelanjutan pendidikan motivasi orang tua sangat penting dan menentukan terwujudnya apa yang diinginkan yaitu anak dapat melanjutkan pendidikannya baik dari sekolah  dasar ke sekolah lanjutan tingkat pertama sampai ke sekolah lanjutan tingkat atas maupun sampai ke perguruan tinggi.


[1]Sadirman A.M., Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta; Raja Grafindo Persada, 2007).h.73

No comments:

Post a Comment