1. Pengertian
Istilah personalia, personel atau kepegawaiaan mengandung arti keseluruhan orang-orang yang berkerja pada suatu organisasi. Dengan demikian manajemen personalia adalah manajemen yang menitikberatkan perhatiannya kepada soal-soal pegawai atau personalia di dalam suatu organisasi. Unutk lebih lengkapnya manajemen personalia itu dapat dirumuskan sebagai berikut: “Manajemen Personalia adalah seni dan ilmu memeperoleh, memajukan dan memanfaatkan tenaga kerja sedemikian rupa sehingga tujuan organisasi dapat direalisir secar berdaya guna dan berhasil dan adanya kegairahan kerja dari para tenaga kerja.4
Manajemen personalia adalah manajemen yang mengkhususkan diri dalam bidang personalia atau dalam kepegawaiaan. Oleh karena itu lah manajemen personalia dapat didefenisikan sebagai berikut: Manajemen personalia adalah suatu ilmu dan seni untuk melaksanakan antara lain planning, organizing dn kontroling sehingga efektivitas dan efisiensi personalia dapat ditingkat kan semakasimal mungkin. Memang hrus kita ketahui bahwa sukses tidaknya suatu perusahaan /instansi tidak hanya tergantung dari kegiatan dalam bidang personalia , meskipun demikian peranan manajemen personalia cukup besar andilnya terhadap sukses tidaknya5.
Manajemen personalia telah dilaksanakan sejak dulu oleh nenek moyang kita , hal ini ternyata dengan adanya bangunan seperti Borobudur, Piramid di Mesir dan sebagainya. Meskipun demikian karena situasi dan kondisi berubah serta kebutuhan yang mendesak, maka sejak abad ke-20 manajemen personalia mulai dekembangkan dan diusahakan untuk diterapkan6.
Manajemen sumber daya manusia merupakan manajemen yang khusus mempelajari bidang personalia atau kepegawaian. Oleh sebab itu, manajemen personalia dapat diberikan pengertian sebagai berikut; suatu ilmu dan seni untuk malaksanakan antara lain planning, organizing, controlling, sehingga efektifitas dan efisiensi personalia dapat ditingkatkan semaksimal mungkin. Memang sukses tidaknya suatu perusahaan atau instansi tidak hanya tergantung pada kegiatan bidang personalia, tetapi peranannya cukup besar. Namun sebenarnya, manajemen personalia telah diterapkan oleh nenek moyang kita, hal ini ditandai dengan bangunan Borobudur, Piramida di Mesir, dan sebagainya. Karena situasi dan kondisi berubah serta kebutuhan mendesak sejak abad ke 20, manajemen personalia mulai dikembangakan dan diusahakan untuk diterapkan. Untuk mengembangkan manajemen personalia, harus sadar bahwa manusia bukan benda mati sebab mereka mempunyai perasaan. Mereka dapat gembira dan sakit hati; mereka dapat senang dan susah; mereka bukan hanya membutuhkan materi, melainkan juga butuh pengakuan dan penghargaan. Oleh karena demikian banyak faktor yang merupakan aspek kehidupan manusia dalam hubungan antara yang satu dengan yang lain, untuk mengembangkan manajemen personalia perlu pengetahuan tentang psikologi, hubungan antara manusia, adat istiadat dan sebagainya7.
Untuk dapat mengembangkan manajemen personalia maka kita harus sadar bahwa manusia bukanlah benda mati sebab manusia mempunyai perasaan, mereka dapat gembira dan sakit hati , mereka dapat senang dan susah , mereka bukan hanya memerlukan kebutuhan materi tetapi juga mereka juga sering mengharapkan penghargaan dan pengakuaan .
Oleh karena demikiaan banyak factor yang merupakan asfek dalam kehidupan manusia dalam hubungannya antara satu dengan yang lain, maka untuk mengembangkannya perlu pengetahuaan tentang fsikologi, hubungan tentang manusia agama,adat-istiadat dan sebagainya. Memang harus kita akui bahwa makin kecil suatu perusahaan, maka makin kecillah peranan menajemen personalia. Sebaliknya dengan makin besarnya suatu perusahaan maka makin besarlah peranan manajemen personalia disini. Hal ini dapat kita mengerti, sebab makin besar suatu perusahaan maka kecendrungan makin besarlah jumlah personalianya. Dan ini berarti makin dibutuhkan administrasi yang lebih baik, pengurusan yang lebih baik, kebijakan-kebijakan yang lebih baik dan sebagainya. Ini disebabkan karena makin besarnya jumlah personalia, bukan hanya makin besar jumlah yang harus diurus tetapi kecendrungan makin kompleks persoalan yang harus dihadapi.
Tugas-tugas manajemen personalia adalah mencakup:
· Menetapkan analisa jabatan
· Menarik karyawan
· Seleksi
· Melatih
· Menempatkannya
· Memberikan kompensasi yang adil dan merata
· Memotivasi karyawan8
Jadi dapat disimpulkan bahwa manajemen personalia yang memiliki tugas yang pada intinya adalah bagaimana proses terhadap pengelolaan kepegawaian, baik itu menetapkan analisa jabatan atau menyeleksi terhadap karyawan dan lain sebagainya
Fungsi operasional dari manajemen personalia adalah berupa usaha untuk memperoleh jenis dan jumlah yang tepat dari personalia yang diperlukan untuk menyelesaikan sasaran organisasi. Hal-hal yang dilakukan dalam kaitan ini adalah penentuan sumber daya manusia yang dibutuhkan dan perekrutannya, seleksi, dan penempatan . Penentuan sumber daya manusia yang diperlukan harus bersandar pada tugas-tugas yang tercantum pada rancangan pekerjaan yang ditentukan sebelumnya9.
2. Pembagian Kerja Fungsi Personalia Dan Lingkup Manajemen Personalia
Dalam perusahaan kecil fungsi personalia dilaksanakan langsung oleh pucuk pimpinan, jadi segala sesuatu yang berhubungan dengan tenaga kerja, seperti penempatan, pelatihan, pendidikan, mutasi dan promosi, kompensasi dan pemberhentian langsung menjadi tanggung jawab pucuk pimpinan.
Pada perusahaan besar sebagian dari aktivitas fungsi personalia didelegasi kepada masing-masing manajer termasuk kepada kepala departemen (bagian atau seksi) personalia. Pembagian kerja akan fungsi personalia, tidak berarti bahwa segala masalah telah dapat diatasi. Bertambah besarnya perusahaan dan semakin kompleksnya aktivitas perusahaan bukan saja menambah kesibukan fungsi pokok. Tetapi pula fungsi personalia. Dibentuknya unit personalia tidak berarti bahwa segala aktivitas mengenai fungsi personalia hanya dikerjakan oleh unit personalia.
Unit Personalia tidak sama statusnya misalnya dengan Unit Produksi atau Unit Pemasaran, sebab Unit Personalia merupakan sebuah “services departement” (bagian pembantu). Unit personalia, berstatus sebagai tenaga staff, ia sering disebit “a specialized staff”. Sebagai “a specialized staff” maka unit personalia, mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
Pada perusahaan besar sebagian dari aktivitas fungsi personalia didelegasi kepada masing-masing manajer termasuk kepada kepala departemen (bagian atau seksi) personalia. Pembagian kerja akan fungsi personalia, tidak berarti bahwa segala masalah telah dapat diatasi. Bertambah besarnya perusahaan dan semakin kompleksnya aktivitas perusahaan bukan saja menambah kesibukan fungsi pokok. Tetapi pula fungsi personalia. Dibentuknya unit personalia tidak berarti bahwa segala aktivitas mengenai fungsi personalia hanya dikerjakan oleh unit personalia.
Unit Personalia tidak sama statusnya misalnya dengan Unit Produksi atau Unit Pemasaran, sebab Unit Personalia merupakan sebuah “services departement” (bagian pembantu). Unit personalia, berstatus sebagai tenaga staff, ia sering disebit “a specialized staff”. Sebagai “a specialized staff” maka unit personalia, mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Ia terbatas dalam pemberian nasihat dan bantuan dan tidak mempunyai kekuasaan terhadap elemen-elemen lain di didalam organisasi.
b. Nasihat dan bantuan yang diberikan ditujukan kepada seluruh bagian.
c. Ia memberikan nasihat dan bantuan khusus di bidang personalia.
Pada umumnya yang dilaksanakan dalam suatu perusahaan mengenai tugas-tugas personalia ada tiga yaitu:
1. Procuring yaitu, memperoleh tenaga kerja, membuat anggaran tenaga kerja, menarik tenaga kerja, membuat job analysis, job description, dan job specification, menetapkan dan menghubungi sumber-sumber tenaga kerja, mengadakan seleksi terhadap calon tenaga kerja
2. Developing yakni memajukan atau mengembangkan tenaga kerja, melatih dan mendidik tenaga kerja, mempromiosikan dan memindahkan tenaga kerja, mengadakan penilaian kecakapan tenaga kerja
3. Mantaining yakni memanfaatkan tenaga kerja, memberhentikan tenaga kerja, memensiunkan tenaga kerja, memberi kompensasi, mengurus kesejagteraan pegawai termasuk pembayaran upah, perumahan, rekreasi, pengobatan dan lain sebagainya.
5 Bustamil, http://blogbustamil.blogspot.com/2009/11/manajemen-personalia.html, di akses 23 november 2010.
6 Ibid,
7 Svhoong, http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/1855418-manajemen-personalia-manajemen-sumber-daya/, di akses 25 november 2010.
8 Bustami, op.cit
No comments:
Post a Comment