PERANAN SHOLAT DALAM KEHIDUPAN

ﻪﺘ ﺎﻛ ﺭﺑ ﻮ ﻪﻠﻟﺍﺔﻣﺤﺮﻮ ﻡﻜﻴﻟﻋ ﻢﻸﺴﻠﺍ

PERANAN SHOLAT DALAM KEHIDUPAN
By. Jamal Mayang

الحمد لله الذى أرسل رسو له باالهدى و الدين الحق ليظهره على الدين كله وكفى بالله شهيدا, اشهد ان لا اله الا الله، و اشهد ان محمدا رسول الله.
اللهم صلى على محمد و على اله و صحبه والتابعين اجمعين. اما بعد :
قال الله تعال فى كتابه الكريم : يايهاالذين امنوا, قوا انفسكم وأهليكم نارا. فيايهالمسلمين, اتقواالله حق تقاته ولا تمواتن الا وانتم مسلمون.

Maasyiral Muslimin wajumrathassalihin Rahimakumullah
Perkenankanlah kami pada saat ini melalui mimbar yang agung dan mulia, mengajak kepada kita sekalian untuk terus mengingat dan membesarkan asma Allah Swt sebagai bagian dari keimanan dan ketaqwaan kita kepadanya, dalam arti yang luas yaitu mau dan ikhlas melaksanakan seluruh perintah-perintahnya dan dengan rela hati mau meninggalkan larangan-larangannya. shalawat dan salam marilah kita haturkan pada keharibaan junjungan kita nabi besar Muhammad Saw penghulu umat, yang telah menyelamatkan manusia dari kesesatan dan kebodohan dari kungkungan kejahiliaan kepada ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Beliaulah nabi yang amat dekat dengan kaum dhuafa, para masakin dan orang-orang teraniaya, pemimpin besar yang dijunjung sepanjang masa.

Maasyiral Muslimin sidang jamaah jumaat yang berbahagia
Agama kita sebagai dinul Islam yang lezat dan nikmat, mudah dan tidak mempersulit, ringan dan tidak memberatkan, menyenangkan dan tidak menakutkan, adalah salah satu ajaran yang memuat panji Uswatun Hasanah yang dibawa oleh seorang Nabi yang keperluannya sangat azasi bagi kehidupan manusia. Sebab Islamlah yang mengatur, mengarahkan dan menunjukkan jalan hidup dan kehidupan manusia menuju tercapainya kebahagiaan lahir dan Bathin. Karenanya siapa yang menganggap bahwa Islam dan ajarannya itu berat, berarti sama dengan memberatkan dirinya sendiri, dan siapa yang menganggap Islam itu susah, berarti sama dengan menyusahkan diri sendiri, dan dia sendirilah yang menciptakan kesulitan dan kesusahan itu. Sebab didalam Al Qur;an banyak sekali ayat-ayat Allah yang menjelaskan, bahwa kedatangan Islam bukan untuk mempersulit dan memberatkan umat manusia yang mengimaninya, tetapi justru memberikan berbagai dispensasi sesuai dengan naluri keterbatasan manusia itu sendiri. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al Baqarah : 286
…………ﺲﻓﻧﷲﻑﻟﻜﻴﻻ
“Allah tidak memberikan beban kepada seseorang diantara kamu kecuali menurut kemampuannya, dan ia akan memperoleh kebaikan yang dikerjakannya dan ia akan menanggung akibat perbuatannya.”
Firmannya lagi dalam surat Al Maidah : 6
ﺩﻴﺭﻴ ﻥﻜﻠﻮ ﺝﺭﺧ ﻥﻣ ﻢﻛﻴﻠﻋ ﻝﻌﺠﻴﻠ ﷲ ﺪﻳﺭﻴ ﺎﻣ
ﻥﻭﺮﻛﺸﺗ ﻢﻜﻟﻌﻠ ﻢﻜﻴﻠﻋ ﻪﺗﻤﻌﻧ ﻡﺘﻳﻟﻭ ﻢﻛﺭﻬﻃﻴﻟ
Allah tidak pernah menyulitkan kamu dengan sedikitpun, akan tetapi Allah ingin membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat Nya kepadamu, supaya kamu bersyukur.
Firmannya lagi dalam surat Al Baqarah : 185
ﺍﺭﺴﻌﻟﺍ ﻡﻛﺑ ﺩﻳﺭﻳ ﻻﻭ ﺍﺭﺴﻳﻟﺍ ﻢﻛﺒ ﷲ ﺪﻴﺭﻴ
“Allah memberikan kemudahan kepadamu dan tidak memberikan kesulitan untukmu”
Jama’ah Jum’at Ayyuhal Muahdirul Wajumratussolihin Rahimakumullah
Jika dalam suatu negara memiliki undang-undang dasar yang terdiri dari beberapa sila yang mengatur masyarakatnya agar tertib dalam bernegara, maka dalam Islampun dikenal apa yang disebut rukun Islam, rukun Iman dan rukun Ihsan yang menuntun umatnya, kepada keselamatan dan ketenangan hidup dunia dan akhirat. Salah satu sila yang termuat dalam rukun Islam yang peranannya sungguh sangat penting, anggun dan luar biasa peranannya adalah Sholat. Cukup engan mendirikan sholat yang khusyu’ dan menterjemahkan intisari sholat dalam kehidupan, maka keluarga akan sejahtera, negara akan makmur dan dunia akan damai serta mendapat payung keberkahan dan mardhotillah. Karenanya Rasulullah SAW bersabda “ Sholat adalah kunci seluruh kebaikan, pencegah segala bentuk kejahatan, dengan sholat orang akan memiliki sifat Tawadhu’, rendah diri, tidak sombong, pandai bersyukur atas segala nikmat Allah serta pandai bersabar dalam setiap menghadapi cobaan . Bahkan sholat dapat dijadikan sebagai senjata yang paling ampuh untuk mencapai cita-cita dan pemecah masalah yang bagaimanapun rumitnya. Betapa tidak kehidupan manusia diatas dunia ini selalu diwarnai dengan problem dan berbagai macam permasalahan, problem terus bermunculan, selesai yang satu datang yang baru, malah terkadang satu masalah belum selesai, sudah datang masalah yang lain.
Masalah bergulir terus sampai dihari perhitungan atau sampai nyawa kita terlepas dari jasad dan beradalah kita pada salah satu diantara dua tempat yang disediakan Allah yaitu Surga atau Neraka.
Rasululah SAW membrikan contoh shalat sebagai penolong dikala menghadapi berbagai masalah, diantaranya :
* Ketika ada masalah kemarau panjang dan kekeringan Rasululah melakukan sholat Istisq
* Ketika ada masalah ekonomi, rugi dalam perdagangan atau umat Islam mengalami kesulitan ekonomi, Rasulullah melakukan sholat Dhuha’, dan melarang umatnya untuk tidur sesudah subuh, sebab tidur sesudah subuh akan membawa kemelaratan
* Ketika ingin selamat dan terhindar dari kecelakaan dalam perjalanan, Rasulullah melakukan sholat Safar dua rakaat.
* Ketika ingin mendapat mertabat dan derajat yang tinggi, Rasulullah melakukan sholat Tahajud atau sholat malam hari
* Ketika ingin mencapai maksud dan tujaun , Rasulullah melakukan sholat hajat
* Ketika ada masalah yang sangat membingungkan, Rasulullah melakukan sholat Istikharah
* Ketika ingin mendapat ketenangan jiwa, Rasulullah melakukan sholat Muthlaq
* Ketika ada kejadian alam, gerhana matahari atau gerhana bulan, Rasulullah melakukan sholat gerhana
Yang jelas segala bentuk masalah yang dihadapi oleh manusia sebagai umat Muhammad SAW, seharusnya kita mencontoi keteladanannya yaitu sholatlah satu-satunya solusi yang terbaik dalam setiap masalah, sehingga tidak heran lagi, jika Nabiyullah Ibrahim As. Sebagai bapak yang paling sayang terhadap pendidikan umat, ia selalu berdo’a :
ﺀﺂﻋﺩ ﻞﺑﻗﺘﻭ ﺎﻧﺒﺭ ﻲﺗﻳﺭﺰ ﻥﻣﻮ ﺓﻼﺼﻟﺍ ﻢﻴﻗﻤ ﻲﻧﻟﻌﻠﺠ ﺏﺭ
Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan sholat, ya Tuahn kami perkenankanlah do’a kami.
Jama’ah Jum’at Yang dirahmati Allah
Pelajarilah sejarah hidup para Nabi Allah, para sahabat dan para Waliyullah, problematika hidup mereka jauh lebih berat daripada kita, tantangan, lawan dan masalah mereka amat besar dibandingkan dengan kita. Mereka diperangi, dimusuhi dan diteror, difitnah dan dizhalimi, mereka dipenjara dan disiksa malah dianiaya, dicaci maki, diludahi, dilempar dengan kotoran, tetapi semangat fisabililah selalu memacar dalam hidupnya, dzikir dan fikir selalu dikedepankan untuk mengalahkan musuh-musuh Allah.
Kalaulah para Nabi dan Rasul yang maksum, yang dijanjikan Allah diampuni dosanya dan diberikan jalan keluar dari setiap masalah yang ditemuinya, masih mau melakukan sholat, merendahkan diri dihadapan sang penciptanya melalui ruku’ dan sujud, mengapa kita sebagai manusia biasa yang tidak punya jaminan sebagai hambah yang maksum, lalu masih mau meremehkan sholat, dan bahkan sholat itu hanya dijadikan sebagai hiasan dalam beragama, bukan sebagai kebutuhan yang sangat asasi. Dan inilah yang terjadi di Negara kita, yang penduduknya mayoritas Islam, mesjid dibagun dengan megah dan jumlahnya yang sangat banyak, tetapi fungsi mesjid tidak sebagimana layaknya yang dicontohkan oleh Rasulullah dan pejuang Islam terdahulu, lalu timbullah apa yang disebut krisis multidimensi yang melanda negara untaian jambrut katulistiwa ini. Mengaku sebagai umat Islam fanatik teapi malah membuat kacau umat Islam, mengaku sebagai pembela islam yang setia, tapi bagai kucing berbulu domba, menyuarakan partai Islam yang dibungkus dengan menghidupkan ajaran Islam di Indonesia, tetapi ternyata hanya ingin mencari hidup didalam Islam dengan saling memangsa sat sama yang lain.
Jama’ah Jum’at ajumratussolihin Rahimakumullah.
Sudah saatnya kita menata bangsa ini dengan bercermin kepada sholat, dengan sholat akan lahirlah pemimpin yang arif dan masyarakat yang bijak, kalaulah sholat telah mengatur bagaimana seorang iman jika salah membaca ayat-ayat Al Qur’an atau bathal wudhu’nya maka imam tidak bisa melanjutkan sholatnya, dan seorang yang dibelakan Imam yang menggantikan posisi Imam untuk meneruskan sholat tanpa harus berhenti hanya karena imam bathal wudhu’nya, maka mengapa tidak , jika negara kita yang sudah layaknya imam atau pemimpin negara untuk tidak meneruskan kepemimpinanya karena bathal wudhu’nya, tetapi harus menunggu sampai salam atau akhir masa waktunya. Begitupula, jika didalam sholat telah diatur bagimana cara makmum menegur imam jika salah bacaan sholatnya atau karena imam lupa salah satu rukun sholat, dengan penuh tertib dan diwakili oleh seorang yang dibelakang imam yang meluruskannya, mengapa hal ini kita tidak bisa praktekkan , jika imam atau pemimpin salah ditegur dengan penuh sopan dan hormat.



Sebab kalaulah imam salah dalam membaca ayat-ayat Al Qur’an atau lupa, lalu semua makmum ramai-ramai menegur Imam dengan cara sendiri-sendiri, maka yang terjadi adalah sholat bisa kacau, imam tak tahu lagi bacaan mana yang harus didengar, dan untuk mencapai kehsyu’an sholat sudah tentu tidak bisa diperoleh.
Demikian pula dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, jika seorang pemimpin salah mengambil satu keputusan, lalu ramai-ramai para elit politik menegurnya dengan cara sendiri-sendiri, para mahasiswa berdemo dengan penuh anarchis dan amoral, maka yang terjadi adalah apa yang kita rasakan saat ini, krisi ekonomi semakin berkepanjangan, krisis politik semakin tak karuan dan bahkan lebih ironis lagi krisis moral semakin membludak dan tak tahu diri.
Jama’ah Jum’at Ayyuhal Muahdirul Wajumratussolihin Rahimakumullah
Oleh karenanya, ketika alam sudah tidak bersahabat lagi, ketika udara sudah penuh dengan polusi, ketika matahari sudah enggan bersinar lagi, hutan digunduli, umat manusia dimana-mana terus berkelahi, kekacauan semakin meningkat, penjahat sudah tidak takut lagi kepada aparat, mahasiswa dan para elit politik terus menghujat, petugas keamanan disandera dan disikat, manusia sudah saling memangsa ibarat anjing yang lapar menggorogoti daging, generasi mudah sudah kecanduan narkoba yang diedarkan secara ilegal, para pakar dan pengamat lebih banyak membuat teori-teori yang hikmat tetapi penih hianat, sedikit-sedikit berdalih mengatasnamakan rakyat dan membuat rakyat terjerat dalam kekalutan dan kekatkutan. Maka dengan rukuk dan sujud dan direlung hati yang paling dalam, kita bertanya kepada illahi Rabbi, Ya Allah, apa gerangan yang terjadi semua ini, semakin kacau bangsa ini,sudah dekatkah kiamat untuk menghancurkan alam ini, ataukah semua ini engkau hadirkan, hanya untuk menguji iman kami Ya Allah, semoga engkau jadikan akhir hidup kami sebagai hambahmu yang senantiasa tetap dalam mendirikan sholat. Jadikanlah sholat kami menjadi tabir dari segala kemurkaan Mu ya Allah. Amin Allahumma Amin
أسغفرالله لى و لكم و لجميع المسلمين و المسلمات من كلّ ذ نْبٍ فاستاغفروه إنه هو الغفور الرحيم


Khutbah Ke-2 Jumat
لحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَرَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ.
وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، اَلْمُتَعَالِيْ عَنِ الْمُشَارَكَةِ وَالْمُشَاكَلَةِ لِسَائِرِ الْبَشَرِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ النَّبِيُّ الْمُعْتَبَرُ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ سُبْحَانَهُ صَلَّى عَلَى نَبِيِّهِ قَدِيْمًا. إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، فِي الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ وَغَافِرَ الذُّنُوْبِ وَالْخَطِيْئَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. آمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَاللهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى أَعْلَمُ وَأَجَلُّ وَأَعْظَمُ وَأَكْبَرُ.