Hasil penelitian memanfaatkan potensi Sumber Daya Alam (SDA) berupa Batok (Tempurung) Kelapa untuk dijadikan ARANG AKTIF, mendorong semangat Rinto Kha Paputungan Mahasiswa asal Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) yang saat ini sedang menimbah ilmu Pasca Sarjana di Isntitut Pertanian Bogor berkayakinan untuk dapat mewujudkan impiannya mengharumkan nama Daerah ditingkat Nasional bahkan internasional.
Menurut Rinto Kha Paputungan, Berdasarkan data dari BPS tahun 2015, produksi Kelapa di BMR seperti Bolaang Mongondow Selatan sebesar 15.115,38 ton/tahun, Bolaang Mongondow Utara 9.699,00 ton/tahun, begitu juga Bolaang Mongondow Timur mampu memproduksi kelapa sebanyak 7.180 ton/tahun. Produksi kelapa sebesar itu otomatis produksi Tempurung Kelapa juga ikut meningkat sehingga lebih dari cukup untuk bahan menta Arang Aktif.
Rinto Kha Paputungan saat mengunjungi pabrik pembuatan Arang Aktif |
Dua hal yang mendasar untuk dapat mewujudkan impian saya dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada di Bolaang Mongondow Raya (BMR). Yang pertama, Saya telah melakukan penelitian Tempurung Kelapa dari Bolsel untuk dijadikan Arang Aktif di Laboratorium Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan Bogor dan hasilnya memenuhi standar Nasional dengan Kadar Air 2,287%, Kadar Abu 2,955% dan Lodine 1053mg/g.
Yang kedua jelas Rinto, dirinya telah mengunjungi langsung lokasi Pabrik pembuatan arang aktif di Bojonegoro Jawa Timur pada tanggal 23 November 2016 dan mempratekan langsung cara produksi dengan skala yang cukup besar.
Dari dua hal tersebut, tinggal bagimana mewujudkannya, potensi sudah ada, ini sebuah Inovasi baru untuk dapat diberdayakan oleh pemerintah daerah.ucap Rinto
Dirinya pun berharap Pemerintah Daerah dapat mendukung dan memberdayakan hasil peneltian ini, “ Tempurung di BMR cukup banyak untuk dijadikan bahan baku dan hasil penelitian memenuhi standar nasional, sekedar diketahui bahwa untuk harga pasaran arang aktif saat ini sebesar Rp 28 000 sampai Rp 35.000/kilo.” Jelasnya (88)
"SEMOGA BISA MENJADI INSPIRASI BAGI SAHABAT PONDOK MAHASISWA ".
Sumber: WartaBolmong