Welcome to www.jamal.com
go to my homepage
Go to homepage
WELLCOME TO SITUS LO HULONDHALO

Friday, April 12, 2013

Demi Hukum atau Hasrat Politik; Suatu Tinjauan terhadap Fenomena Menuju Politik 2013-2014 Gorontalo-Bolmut


Penyelesaian kasus Rp 5,4 miliar nampaknya tak kunjung selesai. Padahal, sudah sering dilakukan pemeriksaan baik terhadap tersangka, maupun  kepada beberapa saksi. Hanya saja, hingga dua hari lalu masih saja dilakukan pemerikasaan terhadap dua mantan pejabat Gorontalo yakni fadel Muhammad dan hamdan datunsolang. Kasus ini sebenarnya berangkat dari penggunaan keuangan pada 2002 lalu atau sudah10 tahun silam. Namun, entah kenapa belum juga selesai. Menariknya, kini muncul pertanyaan di masyarakat bahwa apakah kasus ini murni demi hukum atau hanya untuk kepentingan politik.
            Wajarlah jika pada pemerikasaan terakhir, mantan gubernur Gorontalo Fadel Muhammad buka-bukaan soal kasus dana mobilisasi Deprov Gorontalo sebesar Rp 5,4 miliar.  Pengakuannya, dana yang bersumber  dari APBD 2002 tersebut dicairkan atas paksaan pihak Deprov kala itu.
            Bukan hanya Fadel Muhammad, mantan Asisten III Pemprov Gorontalo Hamdan Datunsolang yang kini sebagai Bupati Bolaang Mongondow Utara, mengakui adanya tekanan dalam proses pencairan dana mobilisasi Rp 5,4 miliar. Hamdan Datunsolang baru pertama kali diperiksa sebagai saksi pada kasus ini.
            Keterangan yang diberikan Hamdan Datunsolang , bahwa dirinya sempat menyaksikan Fadel Muhammad selaku atasannya berang ketika mengetahui ada perintah pencairan dana yang akan dilakukan tanpa memenuhi syarat-syarat administrasi atau sesuai ketentuan yang berlaku. Apalagi kata hamdam Datunsolang, bahwa mengenai penggunaan anggaran yang tidak tercantum dalam APBD tidak ditetapkannya dalam regulasi sehingga tidak dapat diproses. Namun, saat itu tetap dipaksakan untuk diproses.
              Mudah-mudahan proses pemeriksaan tersangka dan saksi pada kasus Rp 5,4 miliar benar-benar demi hukum. Jika tidak, maka indikasi muncul bahwa pemeriksaan hanya karena sesuatu seperti hasrat politik. Alasannya, kasus ini muncul ketika orang-orang terkait tengah menghadapi agenda politik. Sebut saja Fadel Muhammad yang akan ikut Pemilu legislatif 2014 dengan bidikan DPR RI. Demikian halnya Hamdan Datunsolang yang kini tengah ikut Pilbup di Bolaang Mongondow Utara untuk periode keduanya.

            Namun menurut hemat Pondok Mahasiswa sendiri pada penanganan kasus ini terdapat unsur politik. Hal ini didasarkan pada kemunculan wacana ini berkaitan dengan pemilihan Bupati di Bolaang Mongondow Utara dan Pemilihan Umum 2014. Namun bila dilihat dari dua sosok senior ini dapat kita ketahui tingkat kematangan Politik diantara keduanya. Dalam pemilihan di Bolmong Utara Sang Tokoh Pembangunan Gorontalo Fadel Muhammad lebih memilih mendukung pasangan Karel Bangko yang merupakan calon Bupati Bolmut dari Partai Golkar bahkan turut menjadi tim Sukses dalam pelaksanaan Kampanye di Bolmong Utara sedangkan Tokoh Pembangunan Bolmut sendiri Hamdan Datunsolang berasal dari partai berbeda. Bila kita cermati dalam kasus di atas kedua tokoh pembangunan ini bersatu dalam menyelesaikan kasus dugaan korupsi bersama-sama. Salut untuk FM-HD...

Disimpulkan oleh Abd. Rauf Mayang. Sumber: Gorontalo Post, Laman Persepsi; Sikap Kita, Kamis, 11 April 2013. h. 5

1 comment:

  1. diharapkan politik kita ke depan lebih mengutamakan kepentingan rakyat, cari politikus yang berani miskin

    ReplyDelete