Skripsi adalah salah
satu syarat yang harus dipenuhi sebagai bagian untuk mendapatkan gelar sarjana
(S1). Skripsi inilah yang juga menjadi salah satu pembeda antara jenjang
pendidikan sarjana (S1) dan diploma (D3). Buat sebagian mahasiswa, skripsi
adalah sesuatu yang lumrah. Tetapi buat sebagian mahasiswa yang
lain, skripsi bisa jadi momok yang terus menghantui dan menjadi mimpi
buruk. Banyak juga yang berujar "lebih baik sakit gigi daripada bikin
skripsi".
Ada beberapa syarat
yang musti dipenuhi sebelum seorang mahasiswa bisa menulis skripsi. Tiap
universitas/fakultas memang mempunyai kebijakan tersendiri, tetapi umumnya
persyaratan yang harus dipenuhi hampir sama. Misalnya, mahasiswa harus sudah
memenuhi sejumlah SKS, tidak boleh ada nilai D atau E, IP Kumulatif semester tersebut
minimal 2.00, dan seterusnya. Anda mungkin saat ini belum "berhak"
untuk menulis skripsi, akan tetapi tidak ada salahnya untuk mempersiapkan
segalanya sejak awal.
Skripsi tersebut akan
ditulis dan direvisi hingga mendapat persetujuan dosen pembimbing. Setelah itu,
Anda harus mempertahankan skripsi Anda di hadapan penguji dalam ujian skripsi
nantinya. Nilai Anda bisa bervariasi, dan terkadang, bisa saja Anda harus
mengulang skripsi Anda (tidak lulus).
Skripsi juga berbeda
dari tesis (S2) dan disertasi (S3). Untuk disertasi, mahasiswa S3 memang
diharuskan untuk menemukan dan menjelaskan teori baru. Sementara untuk tesis,
mahasiswa bisa menemukan teori baru atau memverikasi teori yang sudah ada dan
menjelaskan dengan teori yang sudah ada. Sementara untuk mahasiswa S1, skripsi
adalah "belajar meneliti".
Jadi, skripsi memang
perlu disiapkan secara serius. Akan tetapi, juga nggak perlu disikapi sebagai
mimpi buruk atau beban yang maha berat. anda tentunya perlu mengetahui rahasia besar dalam penyusunan skripsi “Nikmatilah Pekerjaan dalam membuat skripsi itu maka akan
terasa Enjoy menjalaninya” Intinya sikap optimism yang paling utama. “Do It”...
Mantaf artikelnya..
ReplyDeletenice artikel
ReplyDelete